Wartapilihan.com, Istanbul – Kepolisian Turki, seperti dilaporkan situs berita Hurriyet yang dikutip Reuters, berhasil menangkap pria yang diduga membunuh 39 orang di sebuah klub malam di Istanbul pada malam tahun baru Kota Esenyurt pada Selasa (17/1) waktu setempat.
Pria yang dikatakan polisi bernama Abu Muhammad Horasani ditangkap di tempat persembunyiannya bersama dengan seorang anak laki-laki berusia empat tahun, lansir Hurriyet.
Sebelumnya, puluhan orang telah ditangkap atas aksi penembakan malam tahun baru tersebut yang diklaim oleh ISIS. Hal itu dikatakan sebagai aksi balas dendam atas keterlibatan militer Turki di Suriah.
Pada 1 Januari 2017, penyerang tersebut berjalan ke Klub Malam Reina kemudian melepaskan tembakan dengan senjata otomatis. Ia menembak berkali-kali dan tetap menembaki pengunjung yang berbaring terluka di lantai.
Pengunjung lokal, Arab, India, dan Kanada menjadi korban tewas dalam serangan tersebut.
Horaseni yang diidentifikasi berasal dari Uzbekistan, menurut situs Haberturk, ditangkap di sebuah kompleks perumahan di Kota Esenyurt, bagian Eropa dari kota tersebut.
Ada tiga orang di apartemen tempat ia ditangkap. Apartemen tersebut merupakan milik teman tersangka yang bersalal dari Kyrgystan, namun ia telah pergi tiga hari sebelumnya, lansir Haberturk.
Menurut kantor berita yang dikelola negara, Anadolu, lima orang ditahan dalam operasi itu. Termasuk tersangka, seorang pria asal Kyrgistas, dan tiga orang wanita. Dilaporkan, operasi gencar dilakukan terhadap terhadap sel-sel lain yang terkait dengan kelompok ini.
Penembakan di lingkungan Ortakoy Istanbul, distrik kelas satu di Pantai Bosphorus, terjadi setelah satu tahun Turki menjadi anggota NATO, diguncang oleh serangan Islam radikal, militan Kurdi, dan percobaan kudeta yang gagal.
Sumber keuangan mengatakan, serangan yang dilakukan oleh pria bersenjata itu dilakukan oleh orang yang berpengalaman dalam perang gerilya dan mungkin telah dilatih di Suriah.
Presidengn Tayyip Erdogan mengatakan, serangan yang menargetkan klub yang populer di kalangan selebriti lokal dan turis kaya mencoba dieksploitasi untuk memecah belah negara Muslim yang sebagian besar Sunni. *
Reporter : Muja Adzim