Pembatalan ceramah kembali terjadi terhadap Ustadz Abdul Somad. Kali ini, mubaligh yang sempat menjadi pengurus Nahdlatul Ulama cabang Riau (2009-2014) itu terpaksa membatalkan sejumlah jadwal ceramah di tiga provinsi.
Wartapilihan.com, Jakarta — “Beberapa ancaman, intimidasi, pembatalan, dan lain-lain terhadap taushiyah di beberapa daerah seperti di Grobogan, Kudus, Jepara dan Semarang. Beban panitia yang semakin berat. Kondisi psikologis jamaah dan saya sendiri,” begitu pernyataan Ustaz Abdul Somad melalui media sosialnya, Senin, (3/9/2018).
Maka, ia mengatakan, telah membatalkan beberapa janji di daerah Jawa Timur, Yogyakarta, Malang, Solo, Boyolali, Jombang, Kediri; Oktober di Yogyakarta; dan daerah Jawa Timur.
Lulusan S-2 Darul Hadits El-Hassania dari Maroko tersebut turut meminta maaf kepada seluruh kaum Muslimin yang merasa dirugikan dengan adanya pembatalan tersebut. “Kita bukan sedang perang melawan Israel. Wong cuma ceramah kok,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Profesor Yunahar Ilyas ikut menanggapi hal tersebut. Tokoh Muhammadiyah yang kini memimpin Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut mengaku heran dengan adanya orang-orang yang berupaya meredam dakwah Ustaz Abdul Somad. Bahkan, dia menyebut upaya penolakan demikian sebagai persekusi.
“Saya heran, kok masih ada yang menolak UAS (Ustaz Abdul Somad)? Apa masalahnya? Tidak boleh ada persekusi kepada siapapun,” kata Yunahar Ilyas, Senin, (3/9/2018).
Yunahar mendesak pihak kepolisian untuk tampil terdepan dalam melindungi hak-hak segenap warga dalam menyuarakan pendapat di muka umum.
Upaya persekusi, menurut dia, seharusnya ditindak tegas secara hukum yang berlaku. Terlebih, sasaran persekusi tersebut adalah pihak yang hendak menyebarluaskan dakwah Islam, yang sejatinya tidak akan menimbulkan dampak di tengah masyarakat.
“Pemerintah dalam hal ini kepolisian harus bisa menjamin kebebasan berdakwah di negara ini,” tegasnya.
Sebelumnya, UAS mengaku menerima pelbagai ancaman dari pihak-pihak tertentu, sehingga terpaksa membatalkan rencana ceramahnya di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta. Melalui akun Instagram-nya, lulusan S-1 Universitas al-Azhar (Mesir) itu memaparkan alasan-alasannya.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid turut merasa heran atas pembiaran terhadap ancaman intimidasi yang diterima Ustaz Abdul Somad (UAS), sehingga dai kondang itu membatalkan jadwal ceramahnya di sejumlah tempat.
“Ancaman terhadap UAS untuk berceramah adalah aneh membiarkannya terjadi di negara hukum, sampai dibatalkannya ceramah-ceramah UAS, lebih aneh lagi,” kata Hidayat melalui akun Twitternya, @hnurwahid, Senin (3/9/2018).
Hidayat yang merupakan politisi PKS itu menilai Abdul Somad adalah ustaz yang tak bermasalah. Sang mubalig asal Riau itu, kata Hidayat, pernah diundang berceramah di depan Wakil Presiden Jusuf Kalla, ulang tahun MPR, dan sejumlah lembaga negara lainnya.
“Bahkan UAS pernah sepanggung dengan Kapolri di AdzDzikra,” tukasnya.
Eveline Ramadhini