Pemberdayaan bagi loper koran ini diharapkan dapat mengantarkan mereka menjadi mandiri dan muzakki (donatur).
Wartapilihan.com, Jakarta — Pesatnya perkembangan teknologi informasi membuat masyarakat dapat mudah mengakses internet untuk keperluan berita. Tingginya pengguna gawai menjadikan masyarakat merujuk sumber berita kepada media daring (online).
Namun, hal tersebut menjadi tantangan sendiri bagi industri media cetak untuk terus memberikan inovasi kepada pembaca. Pasalnya, masyarakat mulai tak lagi menjadikan media cetak (koran) sebagai arus utama karena tersedianya portal online yang menyajikan berita dalam hitungan detik.
Termasuk untuk penjual (loper) koran. Loper koran mulai membanting stir ke profesi lain agar dapat memenuhi kebutuhannya. Salah satunya Syafi’i. Warga asal Cirebon ini menjalani profesi sebagai loper koran sejak tahun 2008 di perempatan Lampu Merah Sukasari, Cirebon, Jawa Barat.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan keluarganya, ia harus mengedarkan koran sejak pagi hingga sore. Hingga saat ini, ia masih menjajakan korannya kepada pengguna jalan di Sukasari.
Namun, tingginya kebutuhan dan minimnya pembeli, membuat ia mengambil cara lain agar dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. Yaitu dengan transaksi jual-beli pulsa menggunakan smartphone-nya.
“Alhamdulillah dari token pulsa dalam satu pekan bisa mencapai Rp1 juta rupiah,” tuturnya kepada media dalam sebuah diskusi di BAZNAS, Rabu (19/9).
Guna membantu para Loper Koran di berbagai daerah, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan PT Xavier Teknologi Kapital (Agan) meresmikan program penggalangan dana (crowdfunding). Pemberdayaan bagi loper koran ini diharapkan dapat mengantarkan mereka menjadi mandiri. Acara peresmian program galang dana ini dihadiri oleh Kepala Divisi Layanan Muzaki, Rulli Kurniawan dan pimpinan Agan, di kantor BAZNAS di Jakarta, Rabu (19/9).
Rulli mengatakan, program ini bertujuan untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam membantu para Loper Koran untuk meningkatkan penghasilannya. Program ini berawal dari kegelisahan terhadap kemajuan teknologi, yang membuat penjualan koran menurun sangat drastis.
Dalam laporan perspective and media Outlook di 2017, laju global pertumbuhan koran dalam lima tahun ke depan akan terus mengalami penurunan mencapai minus 8,3 persen. Ini merupakan angka terendah dibandingkan media masa konvesional lainnya seperti Majalah, TV, Buku dan Radio yang juga mengalami penurunan minus di angka 3,4 hingga 6 persen. Sedangkan media berbasis internet terus mengalami peningkatan dengan tumbuh sampai 6 persen.
Perubahan tingkah laku masyarakat untuk meninggalkan media cetak dan beralih ke media online membuat loper koran yang biasanya menjajakan koran di pinggir jalan dan di warung mulai tersisihkan, daya jual loper terus mengalami penurunan, membuat mereka harus beralih profesi untuk mempertahankan kehidupan.
“Untuk itu BAZNAS dan Agan berupaya memberikan pemberdayaan bagi para loper koran untuk dapat lebih produktif dan memiliki penghasilan yang layak melalui pendampingan usaha,” katanya.
Dengan adanya crowdfunding dari masyarakat melalui rekening BAZNAS secara nasional maka akan banyak juga loper yang akan diberikan pendampingan usaha.
“Agan dan BAZNAS berinisiatif membantu para loper koran mengikuti perkembangan teknologi. Para loper koran masing-masing akan kami berikan satu unit handphone android, satu unit Bluetooth printer, pelatihan, Aplikasi PPOB (Payment Point online Banking) dan modal kerja berupa uang di saldo aplikasi,” kata Co-founder PT Xavier Teknologi Kapital, Rendy Diego Soeadarjo.
Dengan adanya pendampingan usaha yang akan kami berikan, para loper koran akan menjadi Payment point yang dapat melakukan layanan transaksi perbankan, seperti melakukan pembayaran listrik, pembayaran air berlangganan, pembelian pulsa, serta dapat menerima pembayaran infaq, zakat dan sedekah.
Sebelumnya, BAZNAS dan Agan telah memberikan bantuan kepada 20 loper sehingga penghasilan mereka meningkat.
“Untuk itu mari kita membantu para loper koran agar mendapatkan pendampingan usaha dengan cara berdonasi melalui dompet pemberdayaan loper BAZNAS,” katanya.
Ahmad Zuhdi
