Aplikasi crowdfunding tersebut mampu memberikan impact kepada ribuan bahkan jutaan penerima manfaat (beneficiaries) di dalam dan luar negeri.
Wartapilihan.com, Jakarta – Yayasan Pusat Dakwah Al-Qur’an (PDA) mengenalkan aplikasi Crowdfunding rezeqi.com yang dapat digunakan oleh berbagai lembaga sosial keagamaan.
Ketua Pusat Dakwah Al-Qur’an Muslim Armas mengatakan, inisiasi membentuk aplikasi crowdfunding berangkat dari kegelisahan melihat banyaknya user (pengguna) media sosial. Sayangnya, benefit (manfaat) medsos tak banyak dimanfaatkan umat Islam untuk keperluan sosial keagamaan.
“Namun, hari ini sudah berubah. Siapa yang tidak mengenal Ustaz Abdul Shomad? Tapi, tetap saja yang paling banyak mengambil manfaatnya adalah Youtube, Instagram ataupun Facebook,” ujar Muslim di Menara 88 Kota Kasablanca, Jakarta Selatan, Rabu (8/8).
Ia menuturkan, salah satu kendala umat Islam tak dapat membuat aplikasi sebesar Youtube, Instagram ataupun Facebook adalah pendanaan. Selain itu, kata Muslim, banyaknya lembaga sosial keagamaan dan sosial pendidikan tidak dapat bertahan lama karena tidak mempunyai back up operasional.
“Teknologi merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada kita. Artinya, dengan kecanggihan teknologi kita dapat memasifkan kontribusi semua pihak secara efisien dan efektif,” katanya.
Ia berharap, dengan adanya aplikasi crowdfunding Rezeqi.com, berbagai lembaga sosial keagamaan tak lagi kebingungan dalam mencari sumber dana untuk operasional kegiatan.
“Ada crowdfunding untuk pesawat, ada crowdfunding untuk pembangunan menara center dan lain sebagainya. Insya Allah dengan niat baik dan ikhtiar kita semua, lembaga pendidikan seperti Pesantren dan lembaga tahfizh dapat terwujud,” tandas Muslim
Dalam kesempatan sama, CEO PT. Edumatic Internasional Indonesia Hairul Anas Suaidi mengatakan masalah utama aplikasi crowdfunding saat ini adalah penyelenggara tidak dikenal, tidak ada interaksi dua arah, tidak akuntabilitas, dan dana dipotong sampai 30%.
“Keunggulan rezeqi.com adalah dana tidak dipotong secara tidak wajar,
memiliki tim yang dapat verifikasi program dan penanggung jawab (PIC), database donatur dibuka kepada penerima manfaat, dan terdapat otifikasi penerimaan dan penyaluran,” ujar dia.
Ahmad Zuhdi