Rektor Institut Pertanian Bogor, Dr. Ir. Arif Satria mengungkapkan: “Silakan pilih pasangan calon yang terbaik untuk memimpin Ribuan Alumni IPB. Bagaimana caranya? Ya lihat saja, mana visi misi paling konkrit yang telah dipaparkan oleh empat paslon ini?”
Tantangan intelektual Rektor IPB itu dijawab kontan oleh paslon Fathan Kamil dan Walneg S Jass. Atau lebih dikenal dengan akronim KAWAL-FATWA. Mereka berdua adalah satu dari 4 pasang kandidat calon ketua dan sekjen Himpunan Alumni IPB periode berikutnya. Pada hari pertama Musyawarah Nasional Himpunan Alumni IPB tanggal 16-17 Desember 2017 di Bogor, Fathan Kamil menyampaikan visi misi yang merangkul semua alumni. Lintas usia dan lintas kebutuhan. Mereka berdua mengajak seluruh alumni IPB, untuk berani memiliki mimpi-mimpi yang terjangkau. Meletakkan harapan-harapan besar, tapi membumi.
Satu paparan Fathan yang sangat penting dan menggugah kesadaran, adalah tentang mewaspadai Bonus Demografi, yang terjadi pada tahun 2030 hingga 2035. Bahwa pada 13 hingga 18 tahun yang akan datang, sosok Ketua Umum HA IPB saat itu kemungkinan besar adalah mereka yang lulus IPB di tahun ini. Mereka inilah yang harus disiapkan dari sekarang untuk menjadi pemimpin profesional yang memiliki pergaulan luas.
Tantangan Bonus Demografi itu, menurut Fathan, bisa diprediksi kedatangannya. Sehingga bisa dijawab dengan melakukan antisipasi sejak dini. Salah satunya adalah dengan membekali para mahasiswa dengan program magang nasional. Yaitu menaruh calon-calon pemimpin tersebut untuk mengikuti magang di lembaga-lembaga nasional maupun multinasional.
Di hadapan peserta yang hadir dari berbagai wilayah tanah air, lebih jauh Fathan menjelaskan soal 6 program unggulannya.
Yaitu HA-BASE, dimana akan dibuat segera data base online alumni IPB lintas angkatan.
HA-JOB, yaitu nama program yang menjadi jembatan ke dunia kerja bagi alumni baru IPB. Ditargetkan, paling lambat 6 bulan sejak kelulusan, alumni telah bekerja.
HA-NEUR, yaitu pendampingan wirausaha dan dukungan finansial untuk alumni baru.
Juga akan dibentuk HA-NET. Yaitu forum bisnis dan ilmiah untuk mempererat kompetensi dan jaringan alumni.
Selanjutnya adalah HA-BIZ, yaitu kemitraan bisnis dengan IPB untuk melakukan pembiayaan mendukung transformasi untuk IPB berkemajuan dengan sumber dana non APBN dan non SPP.
Dan lainnya adalah membangun HA-CARE. Yaitu Program CSR, Donasi dan Charity, untuk mahasiswa, kampus dan alumni.
Pemaparan Visi-Misi KAWAL-FATWA tsb, diapresiasi oleh peserta munas yg hadir dari seluruh Indonesia. Suara mereka mewakili DPD dan DPC. Berkali-kali tepuk tangan dan ungkapan antusiasme memenuhi suasana.
Sedangkan calon sekjen/ Walneg S Jass menegaskan, bahwa setiap pemimpin itu ada masanya, ada jamannya. Karena itu ia mengapresiasi kerja pengurus yang telah berjasa dan akan segera berhenti pada hari ini.
Calon Sekjen, Walneg, juga dihadiahi tepuk tangan meriah. Ia menginginkan Alumni IPB harus terus bersatu. Ia juga mempertanyakan tentang grup media sosial para alumni yg terpecah. Walneg berharap suara alumni IPB itu dapat disatukan dalam satu wadah besar ya g solid bernama Himpunan Alumni IPB.
Hari ini, yaitu hari terakhir munas, akan dipilih Ketua Umum dan Sekjen baru. Kepada mereka Ribuan Alumni iPB yang tersebar di seluruh pelosok tanah air dan dunia, menitipkan amanah besar. Tentang perbaikan sebuah rumah besar, yang menjadi wadah aspirasi semua anggota.
Seperti diketahui, dalam gelaran Munas DPP HA IPB pekan ini, ada empat balon yang diprediksi bakal bertarung.
Yakni Fathan Kamil- Walneg S Jas, Arif Budimanta-Gogod Dirgo Tujuanto, Bambang Hendro Priyono-Doni Yusri, serta Rudi-Iriana Muadz.