Parmusi Mengaji, Selamatkan Negeri

by
Syuhada Bahri. Foto: Zuhdi

“Langkah kita ke depan adalah bagaimana merakit dan merekat persatuan umat. Juga mensejahterakan masyarakat binaan agar menjadi bangsa yang kuat, diperhitungkan dan berdaya,” ujar Ustaz Syuhada.

Wartapilihan.com, Cianjur  –Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9 Hamzah Haz secara resmi menutup kegiatan Jambore 5.000 Da’i Parmusi dan milad ke-19 Parmusi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cibodas, Jawa Barat, Kamis (27/9).

Dalam sambutannya, Hamzah mengatakan dua hal yang perlu dibangun para da’i di daerah binaannya masing-masing. Pertama, pendidikan. Dan kedua, agama. Menurutnya, pendidikan merupakan aspek mendasar dalam menyampaikan pesan agar diterima masyarakat.

“Jadi kalau di Jawa banyak masyarakat yang miskin, itu karena tingkat pendidikannya rendah. Maka, tidak jarang konflik sosial terjadi karena mereka juga miskin ilmu, ditambah lagi miskin spiritual,” ujar Hamzah Haz.

Mengenai agama, lanjut dia, Pancasila hanya dijadikan sebagai simbol tanpa mengimplementasikan nilai-nilainya secara universal. Karena itu, ia berharap Da’i Parmusi juga mampu menyampaikan butir Pancasila.

“Salah satunya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa yang berarti tauhid. Apa saja pilar tauhid? Yaitu menegakkan shalat. Da’i harus dapat melakukan pendekatan agar masyarakat patuh akan kewajibannya sebagai muslim,” kata dia.

Dalam kesempatan sama, Ketua Lembaga Dakwah Parmusi (LDP) Ustaz Syuhada Bahri mengingatkan para da’i untuk terus meningkatkan kapasitas keilmuannya serta menguatkan dakwah dengan program-program keummatan.

“Di tempat (jambore nasional) ini kita sudah belajar bersama Parmusi untuk membina umat melalui pengajian-pengajian di tengah masyarakat. Karena itu, program dakwah kita namakan Parmusi Mengaji, Selamatkan Negeri,” ujar Ustaz Syuhada.

Menurut dia, dakwah adalah upaya mengundang keberkahan Allah untuk keluarga, masyarakat dan bangsa Indonesia. Dakwah adalah ikhtiar menjadikan Indonesia baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur.

“Langkah kita ke depan adalah bagaimana merakit dan merekat persatuan umat. Juga mensejahterakan masyarakat binaan agar menjadi bangsa yang kuat, diperhitungkan dan berdaya,” katanya.

“Para da’i Parmusi ketika menghadapi cobaan, yakinlah Allah sudah menanamkan kesiapan dalam diri kita. Karena itu, da’i Parmusi harus senantiasa siap menghadapi ujian,” imbuh Ustaz Syuhada.

Selesai jambore, tandas mantan Ketua Umum Dewan Da’wah itu, para da’i bukan hanya berpangku tangan, tapi juga menyapa umat. Menyapa akalnya dengan pendidikan, menyapa perutnya dengan ekonomi dan menyapa fisiknya dengan kesehatan.

“Selamat berjuang ke daerah masing-masing. Umat menunggu kita. Insya Allah, jika kita menyapa mereka, Allah akan memberikan kemenangan kepada kita. Insya Allah, jika semuanya dilakukan dengan keikhlasan, surga sudah menanti kita,” tutup Ustaz Syuhada dengan menitikkan air mata di hadapan ribuan da’i Parmusi.

Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *