Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.
Wartapilihan.com, Jakarta – Tuan Ahmad Hassan (1877-1957) Seorang Ulama asal Melayu dan Guru para tokoh-tokoh Masyumi dalam karya legendarisnya berjudul “Soal Jawab tentang Berbagai Masalah Agama” yang terbit pertama kali tahun 1936 menjelaskan panjang lebar tentang apa yang seharusnya umat Islam lakukan saat terjadi gerhana.
Buku karya Tuan Hassan tersebut merupakan kumpulan-kumpulan pertanyaan seputar berbagai agama yang tersebar di majalah Pembela Islam, Al Lisaan, dan Al Fatwa antara tahun 1932 sampai 1936 yang diasuh oleh ulama penulis Tafsir Melayu Al-Furqon yang wafat pada tahun 1957 ini.
Tuan Ahmad Hassan (1877- 1958) Menjelaskan Apa Sebab Di Sunahkan Sholat Gerhana. Pertama, karena perintahkan (ada dalam Hadisnya). Kedua, matahari dan Bulan itu adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah.
Besar Bumi ini menurut ukuran ahli Geografi adalah: 500.000.000 Km.persegi.
Besarnya Matahari adalah 1.250.000 kali Bumi. Besarnya Bulan lebih kecil dari Bumi (1/50 kali Bumi atau Bumi itu bssarnya 50 kali Bulan). Jauh Matahari dari Bumi kira-kira 93.000.000 Mil.
Adapun jauh Bulan dari Bumi kira-kira 240.000 Mil. Bulan beredar mengelilingi Bumi dan Bumi beredar mengelilingi Matahari dan Matahari beredar mengelilingi badan yang lain yang sampai sekarang belum diketahui oleh Ulama Falak. Gerhana Matahari terjadi pada waktu datang giliran Bulan beredar antara Bumi dan Matahari. Sedangkan Gerhana Bulan dapat terjadi ketika Bumi ini menurut gilirannya beredar antara Matahari dan Bulan.
“Sekarang dapatlah kita lihat bagaimana besarnya kekuasaan Allah SWT mengedar dan memutar-mutar benda yang begitu besarnya! Bahkan pada benda-benda yang berjuta-juta kali lebih besar dari pada Matahari,” ujar A Hassan.
“Tidakkah kita patut minta-minta kepada Allah yang besar kekuasaannya. Tidakah patut kita bertakbir, memuji Tuhan yang kekuasaannya tidak berbanding itu. Tidakkah patut kita bersedekah kepada orang yang lebih lemah dari kita dengan harapan supaya Tuhan yg berkuasa atas kita itu melimpahkan rahmatnya kepada kita? Tidakah patut sembah sujud kepada Tuhan yang Maha Kuasa, yang menunjukan kekuasaannya kepada kita. Supaya kita insyaf?”.
Hassan Bangil menjelaskan, jika seorang muslim ditanya mengapa disuruh berbuat itu dan ini disaat ada Gerhana, padahal Tuhan itu berkuasa disetiap masa dan ketika, bukan saja waktu Gerhana?🏻Kita jawab: Untuk mengingat, berterima kasih dan memuji Allah dan kekuasaan-NYA dan rahmat-NYA yanh tak putus-putus itu, memang selalu kita kerjakan macam-macam ibadat yang kita diperintahkan untuk mengerjajakannya.
Adapun Gerhana itu, satu kejadian yang tidak selalu, sedang hal itu menghidupkan perasaan kita yang sudah atau hampir lupa, terhadap kepada kekuasaan dan rahmat Allah. Karena itu diadakan beberapa ibadat yang tidak selalu pula.
Ahmad Zuhdi.