Majelis Ulama Indonesia sebagai representasi umat Islam memprotes keras keputusan Trump dan menyerukan umat Islam mengikuti Aksi Bela Palestina pada Ahad (17/12) mendatang.
Wartapilihan.com, Jakarta –Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (6/12) , menjadikan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, memantik kemarahan umat Islam dari berbagai belahan dunia. Gelombang protes dan demonstrasi muncul setiap pekan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan rakyat Palestina akan melakukan Intifadha jilid III.
Majelis Ulama Indonesia sebagai representasi umat Islam memprotes keras keputusan tersebut. Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin mengatakan, sejak jaman Presiden Soekarno, Indonesia terus berikhtiar memperjuangkan kemerdekaan Palestina dalam Konferensi Asia Afrika. Namun, upaya itu hingga kini belum dirasakan secara penuh oleh rakyat Palestina.
“Mereka masih terjajah, terbelenggu dan terdzalimi, bahkan hal yang sangat menyakitkan adalah ketika menyatakan Yerusalem sebagai Kota Israel. Sebagai negara yang anti penjajahan, kita akan menunjukan solidaritas melalui Aksi Bela Palestina 171217,” ujar Ma’ruf di Gedung MUI Jakarta, Jumat (15/12) seraya menjelaskan 171217 adalah tanggal 17 Desember (bulan 12) tahun 2017.
Menurutnya, dalam hal Palestina umat Islam Indonesia bahkan di luar Islam memiliki tanggung jawab terhadap Palestina. Yaitu tanggung jawab kemanusiaan dan tanggung jawab konstitusi. Tidak hanya umat Islam Indonesia, Ma’ruf menjelaskan warga Brunei akan hadir pada Aksi Bela Palestina 171217.
“Kami meminta Donald Trump untuk mencabut keputusannya dan negara-negara lain jangan mengikuti keputusan Donald Trump. Kalau tidak dihiraukan, kita akan perintahkan umat Islam untuk boikot produk mereka,” tegasnya.
Aksi yang rencananya akan dihadiri jutaan umat Islam itu, Ma’ruf menghimbau massa aksi untuk tidak melakukan aksi yang provokatif apalagi ujaran-ujaran kebencian.
“Lakukan aksi dengan santun dan damai seperti biasa. Kami juga mendesak PBB untuk mengambil langkah tepat dan pemerintah Indonesia mengambil peran aktif seperti Presiden Turki dan Perdana Menteri Malaysia,” tandas Ma’ruf.
Dalam kesempatan sama, Sekretaris Jenderal MUI Ustaz Zaitun Rasmin menuturkan, MUI selalu menjadi wasilah guna menyampaikan aspirasi umat Islam kepada pemerintah.
“Ini masalah yang sangat penting, kita tidak akan mengerahkan massa kecuali isu-isu besar seperti Palestina. Sebab itu, MUI selalu berada di tengah umat untuk mengakomodasi kepentingan umat,” ujarnya.
Semua komponen Ormas yang sebelumnya tergabung dalam aksi bersama GNPF-Ulama, simpul Zaitun, turut bergabung dalam aksi mendatang. Dia berharap, aksi besok menjadi momentum bangsa Indonesia merajut persatuan dan kesatuan.
“Kita menuntut Donald Trump untuk mencabut keputusannya dan kita akan membuat petisi serta mengajak umat untuk boikot produk-produk Amerika,” tandas Ketua Umum Wahdah Islamiyah itu.
Rencananya, lokasi aksi 171217 dipusatkan di Monas seperti Aksi Bela Islam 2 Desember 2016 lalu. Delegasi GNPF-Ulama akan jumpa dengan pihak Kedubes AS usai melakukan orasi.
Ahmad Zuhdi