Milenial Mengintip Raja

by
Pengunjung Masjid Istiqlal yang ingin melihat Raja Salman, sedang memunguti sampah (2/3). Foto : Ismail al Alam

Wartapilihan.com, Jakarta – Kedatangan Raja Salman ke Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (2/3) siang, mengundang rasa penasaran masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Sejak pukul 13:00 WIB, Dimas Wibowo (23) sudah memanaskan sepeda motor miliknya. Ia berangkat dari rumahnya di wilayah Jatinegara, Jakarta Timur, menuju Istiqlal khusus untuk melihat sang raja.

“Karena kebetulan sedang libur kuliah, saya sempatkan ke sini. Nanti sore sudah balik lagi ke kos-kosan,” kata dia kepada Warta Pilihan. Tempat kuliah Dimas berada di Serang, tepatnya Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Mahasiswa tingkat akhir jurusan manajemen ini mengaku sudah memantau berita seputar kedatangan Raja Salman sejak jauh-jauh hari, melalui berita daring. Ia penasaran dengan cerita yang beredar ihwal sang raja, seperti rencana investasi di Indonesia, kehidupan di Arab Saudi, dan para pangeran kerajaan.

“Saya terpukau dengan royal family yang tadi mendampingi raja, namun Raja Salman hanya terlihat oleh saya secara sepintas, dari celah-celah,” terang dia. Jama’ah yang hadir hanya bisa mengintip raja dari lantai 1, di antara kerumunan. Oleh aparat, mereka dilarang menyaksikan dari lantai-lantai atas.

Dimas sedikit kecewa dengan keadaan itu. “Saya cuma melihat sebentar, seperti mengintip. Saya juga mengira akan ada sambutan atau semacamnya, tapi tidak ada,” tuturnya. Raja Salman tiba di Istiqlal sekitar pukul 14:10 WIB, tapi hanya singgah sebentar.

Kekecewaan Dimas juga dirasakan oleh siswi-siswi SMP IT Ash-Shiddiq, Jakarta Utara. Gina dan 7 orang temannya merasa kurang puas dengan kedatangan raja di Istiqlal. “Inginnya sih raja memberi ucapan, menyapa kita gitu,” kata Gina. Meski ada di lokasi, siswi kelas IX ini justru hanya melihat potret sang raja di Istiqlal melalui Instagram.

Sejak pukul 07:00 WIB, mereka berkumpul di Halte Transjakarta Koja untuk menuju ke Galeri Nasional, lalu Istiqlal. “Kebetulan sekolah sedang libur karena anak-anak kelas VII sedang study tour,” terangnya.

Memungut Sampah

Saat keluar dari bangunan masjid, Gina dan teman-temannya melihat sampah kemasan makanan dan minuman berhamburan di jalanan. Serta-merta, mereka menggunakan plastik hitam untuk memunguti sampah itu. Plastik tersebut awalnya mereka beli untuk membungkus alas kaki sebelum dititipkan ke petugas masjid.

“Kita ingin kota kita bersih,” ucap Gina. Setelah kedatangan Raja Salman, ia berharap Indonesia semakin baik. “Semoga bisa membayar hutang-hutang luar negeri, dan meningkatkan pembangunan,” tambah dia.

Terkait kepemimpinan, gadis berusia 14 tahun ini mendambakan pemimpin yang baik. “Semoga pemimpin Indonesia ke depan hapal Qur’an, bisa berbuat adil, peduli pada rakyatnya, bisa menegakkan hukum,” kata Gina. Ia tidak ingin dipimpin oleh orang yang salah. “Kalau saat ini, hukum hanya mengenai rakyat biasa, ada ulama dikriminalisasi, ada juga penistaan agama,” terang dia yang diamini teman-temannya. |

Reporter : Ismail al Alam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *