Menengok Ustadz Abu Bakar Ba’asyir

by

Di usia 80 tahun, Ustadz Abu Bakar Ba’asyir tetap ditahan oleh Pemerintah walaupun kondisinya tidak sehat. Bahkan, Luhut Bisar Panjaitan dapat langsung monitoring Ba’asyir dari Istana atas keadaan beliau di Rumah Sakit.

Wartapilihan.com, Jakarta —Koordinator Tim Kesehatan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir (ABB) dr. Jose Rizal mengatakan, ada masalah yang terjadi pada jantung ABB, sehingga vena (aliran darah) untuk balik memompa berkurang. Meski demikian, terang Jose, ABB komitmen menjaga kesehatannya di usia senja.

“Kesimpulannya adalah ada kronit pada vena-nya. Problem Ustadz vena dalam tidak kuat untuk memompa darah ke atas. Kemudian tidak ditemukan sumbatan, dan flu arteri pembuluh darah utama ini bagus alirannya. Jadi problemnya di vena dalam, ini yang menyebabkan kaki Ustadz bengkak,” terang Jose Rizal di Gedung MER-C, Kramat Lontar, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (12/8).

Selain itu, ia dan tim juga melakukan pemeriksaan jantung. Dari hasil tersebut menunjukan EKG relatif normal. Pemeriksaan yang lebih canggih yaitu pemeriksaan jantung dan katup, ada pembesaran sedikit jantung di kiri dan  72 persen bagus meskipun di usia 80 tahun.

“Ada penyumbatan oleh plak kalsium, secara umum jantung Ustadz baik, nah untuk persoalan penyumbatan, jika di izinkan kita akan lakukan katerisasi. Kita juga memeriksa cityscan, ada sedikit hernia, organ yang ada di dalam perut naik ke atas, ini mengakibatkan mual,” terang Jose Rizal.

Namun, simpul dia, ABB tidak perlu dirawat, tetapi karena jauh perlu dirawat. Sebab, hasil lab-nya relatif normal, HD 13, 2 uriumnya normal, dan bukan persoalan ginjal.

“Ustadz dianjurkan untuk kontrol 1 bulan sekali dan dilakukan pemeriksaan komprehensif. Kita akan tulis surat ke BNPT untuk mengizinkan Ustadz dilakukan pemeriksaan di RSCM,” tandasnya.

Dalam kesempatan sama, Putra Ba’asyir Iim menuturkan, sejak awal pihak keluarga meminta kepada MER-C untuk membantu kesehatan mengingat Ba’asyir sudah berumur.

“Kami melihat kondisi Ustadz semakin umurnya tua, tentunya kondisi kesehatan beliau menurun. Serangan-serangan penyakit bisa terjadi dalam sesaat, semua akan menurun,” ungkap Iim.

Dia meminta Pemerintah untuk bisa melihat sisi kemanusiaan dalam mengambil kebijakan manusiawi guna diberikan kelonggaran-kelonggaran pelayanan. Bahkan jika perlu dikembalikan kepada keluarga.

“Jika dipenjara tentunya kebutuhan selayaknya tidak akan didapat. Kalau terlalu fokus apa yang dituduhkan, akhirnya kita mengesampingkan kemanusiaan. Kami berharap, siapapun agar bisa melihat kemanusiaan atas ini. Mudah-mudahan harapan ini bisa didengar kepada para penyelenggara negara,” tutupnya.

Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *