Lebih dari 34 Orang Tewas Setelah Banjir Bandang di Timor-Leste

by

Timor Leste, Negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Nusa Tenggara Timur, tidak luput dari bencana siklon tropis Seroja baru-baru ini.

Wartapilihan.com, Jakarta— Berdasarkan informasi dari sumber wartapilihan di kota Dili, hingga hari ini (6/4/2021), Jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Timor-Leste meningkat menjadi 34 orang, dengan 13 korban di Dili, 12 di Manatuto, 7 di Ainaro, 1 di Baucau (Baguia) dan 1 di Aileu.

Sehari sebelumnya (5/4/2021), melalui situs berita online setempat http://www.tatoli.tl/ , jurnalis Nelson de Sousa melaporkan sedikitnya 21 orang telah dipastikan tewas sementara yang lainnya masih hilang pada hari Minggu setelah hujan deras yang menyebabkan beberapa bencana di Timor-Leste.

Menurut laporan data sementara dari Manajemen Risiko Bencana Alam Timor-Leste, sebagian besar korban jiwa berasal dari kotamadya Ainaro, terdiri dari anak tujuh tahun.

Di kotamadya Same, dua pria tewas akibat pohon tumbang sementara di otoritas kota Maubisse mengonfirmasi lima orang dalam satu keluarga tewas selama banjir. Dari lima, dua kematian telah ditemukan, terdiri dari ibu dan bayi tujuh bulan sementara tiga lainnya terdiri dari ayah dan dua anak masih hilang.

Di Dili sedikitnya 13 orang dilaporkan tewas. Di kawasan Kampung Merdeka Comoro terdiri dari dua anak dengan dua orang dewasa, di Kawasan Comoro moris Foun terdiri dari satu anak dan dua orang dewasa namun satu anak masih hilang.

Di Lebah-duku, 2 orang dewasa dan satu anak dipastikan meninggal, sedangkan di Hera seorang ibu dan seorang anak berusia empat tahun juga dipastikan meninggal.

Pada saat yang sama pihak berwenang memastikan salah satu anggota polisi tewas di sungai Manleu.

Sebagian besar kematian yang dilaporkan oleh petugas setempat adalah karena tenggelam, pohon tumbang dan tanah longsor.

Total 2.065 rumah tangga di lima kota telah terkena dampak bencana. seperti Viquque, Covalima, Baucau, Manufahi, Bobonaro, dan Oe-Cusse.

Lebih dari 1.579 keluarga di Dili juga terpaksa mengungsi ke sebelas tempat yang lebih aman. Seperti Dom Bosco Comoro, kantor SEPS, kantor Kementerian Solidaritas dan Inklusi Sosial, Palang Merah Timor-Leste, Liceu, Infordepe Balide, Gereja St Sebastian Bidau, Asrama Salesian Balide, Radio Lorosa’e Sereja dan São João Paulo II dan Aula Kementerian Keuangan aitarak laran.

Tim bencana dari seluruh kota melakukan proses survei untuk memberikan bantuan darurat gelombang pertama seperti makanan kepada para korban serta memberikan bantuan kedua kepada para korban yang rumahnya hancur total, dalam bentuk bantuan renovasi rumah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *