Wartapilihan.com, Jakarta – Ria Dahlia tampak geram. Ucapan Ahok di ABC News yang menyebut peserta aksi 4 November dibayar Rp.500.000 membuat dirinya tersinggung. Ria, sapaan akrabnya, lalu menempuh jalur hukum dengan melaporkan Ahok ke Bareskrim Mabes Polri. Jum’at siang (10/2), Ria akan memenuhi panggilan kedua kepolisian.
“Awalnya saya tidak kepikiran untuk melapor, lalu saya dengarkan detil sampai kita print terjemahan Bahasa Inggrisnya. Dan memang gamblang sekali Ahok di situ menyatakan bahwa peserta aksi 411 itu dibayar 500 ribu,” ujar Ria saat ditemui Warta Pilihan di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (9/2).
Wanita yang sehari-hari menjadi ibu rumah tangga ini bercerita, sejak aksi 411, ia bergerak tanpa komando. Bersama para ibu, mereka bergerak secara spontan untuk mengumpulkan donasi aksi. “Itu spontanitas, kebanyakan dari FB. Mereka malah memberikan tanpa diminta,” tutur perempuan berusia 45 tahun ini.
Pada 21 November 2016, Ria akhirnya maju ke Bareskrim Mabes Polri untuk melaporkan Ahok. Merespon laporan Ria, polisi mengeluarkan surat perintah penyidikan pada 5 Desember 2016. Polisi akhirnya memanggil Ria pada 8 Desember 2016. Dalam panggilan pertama itu, polisi mengajukan sejumlah pertanyaan.
“Saya ditanya apa kenal Ahok secara personal? Saya bilang gak,” tukas warga Tangerang Selatan ini. “Kapan pertama kali mendegar nama Ahok? Saya bilang pas mencalonkan diri jadi Gubernur Bangka Belitung,” ujar perempuan yang juga berasal dari Bangka Belitung ini.
Perihal uang yang terkumpul saat aksi turut ditanyai oleh polisi. Selain itu, Ria juga diminta bukti transfer uang dan buku tabungan. Namun ketika menuju bank, Ria kaget bukti transfer yang bisa di-print hanya yang setelah tanggal 4 November. Sebelumnya tidak bisa.
“Dengan alasan, itu sudah by system. Saya gak ngerti. Akhirnya saya minta rekening koran. Alhamdulillah dapat.”
Ria berharap Ahok benar-benar bisa diproses. Ia mengetuk hati nurani polisi agar bekerja profesional. Ia sangat yakin, karena polisi dalam pemanggilan pertama sangat kooperatif.
“Kalau ini fitnah, ini kan menyalahi hukum. Yang merasa tersinggung bukan hanya saya, tapi jutaan perasaan umat yang ikut aksi. Kalau polisi sungguh-sungguh, Ahok kena,” katanya.
“Saya melakukan aksi karena semangat membela Islam. Saya gak kenal GNPF. Dalam aksi bela Islam pertama, saya naik motor sendiri dari Pamulang untuk ikut aksi.”
Ibu rumah tangga ini juga mengatakan, sebenarnya yang ingin melaporkan banyak. Namun rata-rata mereka takut. Khwatir terjadi hal-hal yang buruk di kemudian hari. “Kalau saya mah gak mikirin itu lagi, saya merasa saya benar. Ahok tidak bisa sewenang-wenang dengan umat Islam. Termasuk resiko dia balik laporin saya. Saya siap lahir batin. Keluarga juga siap,” jelasnya.
Menurut Ria, dirinya tidak bisa diam melihat sikap Ahok. Diamnya umat Islam, ujar Ria, membuat Ahok besar kepala. “Kita sudah bergerak saja dia masih seperti orang yang merasa super kuat.”
Di tengah karut marut hukum di tanah air, Ria tetap optimis laporannya akan membuahkan hasil. “Kita diwajibkan ikhtiar. Kalau masalah hasil, saya serahkan kepada Allah,” pungkasnya.
Reporter: Pizaro
Wahai Mahluk Manusia sadarlah dg akal yg sehat bahwa Allah sebelum menjadikan Se mua Mahluk termasuk Ciptaan Nya Alam semesta,sdh di Program sblmnya&disimpn di suatu tempat Rahasia&Aman,sbg bukti Tingkah laku kita selama hidup&kembali ke Sang Pencipta.Disinilah kita hrs Mempertan gung jawabkan semua Perbuatan kita sela ma hidup kpd Allah swt.Tanpa kecuali dari Alam Semesta jg semua Mahluk yg dicipta kan.Bgmna kita bisa Bohong atas perbuatn kita dari Ekonomi,Politik,Pemimpin/yg Dipimpin dll,maka dari itu hendaknya kita selalu Berbuat Baik,agr Allah swt membals kebaikan kita&menjaga Keturunan Kita jd Mahluk yg Baik&Bermanfaat,Amiiin.