Wartapilihan.com, Washington – Jumlah kelompok organisasi kebencian anti-Muslim Amerika tumbuh hampir tiga kali lipat pada tahun lalu, dari 34 menjadi lebih dari 100, menurut sebuah laporan dari Southern Poverty Law Center sebuah lembaga non-profit berhaluan kiri yang melacak kelompok-kelompok ekstremis.
Kenaikan kelompok kebencian anti-Muslim ini dipicu oleh “retorika yang menghasut” dari kampanye presiden Donald Trump, seiring dengan kemarahan atas serangan teror, seperti penembakan di klub malam Pulse di Orlando Juni 2016 lalu.
Perlu diketahui, penembak di klub malam Pulse, Omar Marteen, adalah seorang “gay”. Telah terkonfirmasi bahwa penyerangan di klub malam tersebut sebenarnya tidak ada hubungannya dengan aksi ekstremisme. Sebab, Pulse merupakan klub malam para gay.
SPLC juga mencatat bahwa dari statistik FBI menunjukkan, tingkat kejahatan kebencian terhadap Muslim meningkat 67 persen pada tahun 2015, ketika Trump, yang menggunakan kampanye pemilu untuk menyerukan larangan perjalanan terhadap Muslim dan menargetkan kelompok-kelompok minoritas etnis dan agama, menjadi tokoh politik populer.
“Pertumbuhan (kelompok kebencian) telah disertai dengan aksi kejahatan yang menargetkan Muslim, termasuk pembakaran yang menghancurkan sebuah masjid di Victoria, Texas, hanya beberapa jam setelah pemberian Trump mengumumkan sebuah perintah eksekutif menangguhkan wisatawan dari beberapa negara mayoritas Muslim.” Kata laporan tersebut, seperti dikutip Aljazeera (17/2).
Mark Potok, penulisan utama laporan tersebut menyebutkan pada Rabu (15/2), beberapa pejabat senior Gedung Putih, termasuk Steve Bannon, Steven Miller, dan Kellyanne Conway, merupakan seorang “anti-Muslim serius”.
“Hal ini hampir tidak seperti kepergian Michael Flynn yang akan mengurangi serangan yang benar-benar serius diarahkan pada Muslim Amerika,” kata Potok, seperti dikutip The Guradian.
Michael Flynn adalah mantan penasihat keamanan nasional Trump yang mengundurkan diri pada Senin (13/2). Sebelumnya, Fynn telah membuat beberapa pernyataan anti-Muslim, termasuk cuitan di Twitter yang menunjukkan bahwa “takut terhadap Muslim adalah rasional”.
Tidak hanya kelompok anti-Muslim yang tumbuh, tetapi juga kelompok pembenci lain, seperti Ku Klux Klan yang neo-Nazi sampai separatis rasis kulit hitam. |
Reporter: Moedja Adzim