Jamaah seringkali khawatir berangkat melalui travel karena ketidakpastian perjalanan dan jaminan dana. Jamaah berhak tahu akan kepastian tiket untuk pergi-pulang.
Wartapilihan.com, Jakarta — Ibadah Umrah merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Tidak ada balasan yang lebih baik kecuali surga bagi yang menjalankan dengan penuh kebaikan dan mengharap rahmat dari Allah SWT. Dalam suatu hadits, Rasulullah menjelaskan, Laysa lahu al jazaa illa al Jannah (tidak ada balasan -Umrah mabrur- kecuali surga).
Keinginan umat Islam untuk melaksanakan hal tersebut kini difasilitasi dengan menjamurnya Travel yang menyelenggarakan ibadah haji dan umrah. Namun, kemudahan tersebut diselimuti dengan rasa takut karena beberapa hal yang terjadi pada jamaah yang memiliki pengalaman tidak menyenangkan.
Direktur Marketing Asar Community Zakirman menjelaskan, permasalahan umum yang dikhawatirkan para jamaah adalah ticketing. Pertama, perusahaan travel yang menyediakan fasilitas ibadah Umrah tidak memiliki dana cukup untuk membeli tiket. Kedua, Tiket bodong. Istilah ini disebut karena tiket yang memiliki kode booking, tapi milik orang lain. Dan ketiga, tiket sebelah. Yaitu tiket hanya untuk berangkat, tidak pulang pergi (PP).
“Maka ketika tiket belum aman, begitu pun dengan pemberangkatan. Sehingga kita pastikan jamaah meng-cek langsung ke Maskapai. Artinya, jamaah harus memastikan tiket sudah conform untuk PP,” ujar Zaki kepada media di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (1/12).
Hal itu dia paparkan untuk mengantisipasi kejadian yang menimpa 65.000 jamaah beberapa waktu lalu karena ketidakjelasan perusahaan travel dalam memberangkatkan jamaahnya. Selain itu, Zaki menjelaskan keamanan dana yang harus dilakukan para jamaah ketika hendak melakukan pendaftaran Umrah. Para jamaah dapat melakukan bloking dana di Bank untuk alokasi Umrah dan dana tidak dapat di ambil kecuali untuk kepentingan Umrah.
“Sebab, yang lumrah terjadi adalah para jamaah menyetorkan dana Umrahnya di travel. Kalau di Kemenag dana haji di awasi oleh OJK. Dana umrah tidak ada yang mengawasi,” tukasnya.
Branch Manager Asar Community Diki menambahkan, Rescue Program dibuat untuk para jamaah yang tidak berangkat di tempat lain. Dia berharap, setelah pulang melaksanakan Umrah para jamaah lebih shaleh dan shalehah.
“Kita ingin membagi pengalaman dengan jamaah lain agar tidak trauma dalam pemberangkatan Umrah. Rasa aman yang sangat di khawatirkan oleh para jamaah diharapkan dapat hilang dan jamaah melaksanakan Umrah dengan khusyu,” ujarnya.
Ahmad Zuhdi