Kata Tokoh tentang Gus Solah

by

Gus Solah terbiasa menyuarakan berbagai persoalan melalui sejumlah tulisan yang dipublikasikan serta tak segan menyampaikan kritik yang konstruktif.

Wartapilihan.com, Jakarta – Meski diselimuti hujan dengan intensitas rendah dan sedang, berbagai tokoh, ulama, dan pejabat tak hentinya datang ke kediaman KH Shalahuddin Wahid atau Gus Solah. Mereka memanjatkan doa terbaiknya untuk pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur ini.

Wafatnya Gus Solah tak hanya menorehkan duka namun juga kesan mendalam di hati banyak orang, salah satunya Ary Ginanjar Agustian. Menurut Ary yang dikenal sebagai Tokoh Pembangunan Karakter, Bangsa Indonesia kehilangan sosok teladan yang memiliki keistimewaan.

“Bangsa kita kehilangan sosok teladan yang mampu mewakili hati dan perasaan masyarakat. Beliau adalah tokoh istimewa yang mempunyai tiga kecerdasan IQ, EQ, dan SQ,” ujar Ary Ginanjar, Senin (3/2) pagi di saat sedang mempersiapkan meeting yang akan dilaksanakan di Menara 165.

Bagi Founder ESQ tersebut, Gus Sholah memiliki 3 kecerdasan yang lengkap baik IQ maupun EQ dan SQ. Sebagai arsitek dan alumni dari Institut Teknologi Bandung, Gus Sholah jelas memiliki kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi. Gus Sholah sangat gigih memperjuangkan hak asasi dan martabat kemanusiaan yang membuktikan Gus Sholah memiliki kecerdasan emosi (EQ) yang kuat. Dalam hal spiritualitas (SQ) tentu tak diragukan lagi, Gus Sholah dididik langsung sejak kecil setiap hari oleh sang ayah, KH Wahid Hasyim, hingga kemudian mampu memimpin Pondok Pesantren besar.

Sosok seperti Gus Sholah, menurut Ary, sangatlah berarti bagi bangsa Indonesia saat ini. Begitu banyak permasalahan bangsa ketika tidak menggunakan kecerdasan emosi dan spiritual.

“Di tengah suasana orang yang tak lagi mendengar suara hati, diperlukan kemampuan merasa atau EQ dan kemampuan menghidupkan suara hati atau SQ. Gus Sholah punya kecerdasan emosi yang sensitif dan terbimbing oleh kecerdasan spiritualnya. Selamat jalan Gus Sholah,” pungkas Ary Ginanjar.

Ketua MPR Bambang Soesatyo dan segenap keluarga besar MPR turut berdukacita atas wafatnya KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah pada Ahad (2/2) malam. Menurut dia, Gus Sholah sering menerima dan menampung keluh kesah dari beragam kalangan.

“Itu sebabnya, banyak komunitas menjadikan almarhum Gus Sholah sebagai sosok pejuang martabat kemanusiaan dan almarhum melakoni peran itu tanpa pamrih,” ujarnya, Senin.

Gus Solah terbiasa menyuarakan berbagai persoalan melalui sejumlah tulisan yang dipublikasikan serta tak segan menyampaikan kritik yang konstruktif. Karenanya, almarhum Gus Sholah akan selalu dikenang sebagai negarawan yang gigih menjaga dan merawat persatuan bangsa.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman, mengaku merasa kehilangan atas wafatnya KH Shalahuddin Wahid atau disapa Gus Solah. Sohibul menilai, Gus Solah adalah seorang ulama yang tawadhu dan diterima oleh semua kalangan, tidak hanya di Islam, tapi juga seluruh rakyat Indonesia.

“Karena itu, kita sebagai bagian dari negeri ini merasa kehilangan tokoh bangsa dan tokoh panutan bagi umat. Ke depan kita berharap muncul Gus Solah-Gus Solah yang lain,” kata Sohibul di kediaman duka, di bilangan Bangka, Jakarta Selatan, Senin.

Salah satu pesan kebangsaan Gus Solah yang terngiang di diri Sohibul adalah tidak ada dilema antara keindonesiaan dengan keislaman. Karena itu, negeri yang mayoritasnya umat Islam tidak ada tempat mendikotomi kedua secara berhadap-hadapan. “Justeru Islam dan nasionalis itu harus menyatu,” katanya.

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto turut menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya KH Shalahuddin Wahid atau disapa akrab Gus Solah. Prabowo bersama beberapa ajudannya tiba di rumah duka sekitar pukul 08.05 WIB.

“Kita hari ini datang, untuk menyampaikan duka cita dan penghormatan saya untuk tokoh nasional, tokoh bangsa yang sangat penting,” ucap Prabowo di kediaman duka, di bilangan Bangka, Jakarta Selatan, Senin.

Atas nama Menteri Pertahanan, pemerintah dan seluruh bangsa Indonesia, dia turut berduka atas berpulangnya ulama terbaik bangsa. Prabowo mendoakan agar almarhum ditempatkan di tempat terbaik.

“Kita semua tentu merasa kehilangan. Semoga amal beliau diterima di sisi Yang Maha Kuasa, Allahu Subhanahu wa ta’ala sebaik-baiknya,” ujarnya.

Adi Prawiranegara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *