JEJAK PBB DI JALUR 02 (2)

by
foto:istimewa

KULDESAK, TERPAKSA DUKUNG 01

Bagi Yusril, untuk menyelamatkan PBB, tidak ada pilihan lain kecuali mendukung Paslon Petahana

Sebagai pakar hukum dan politik berpengalaman, Yusril Ihza Mahendra menyadari dua risiko negatif saat partai mendukung salah satu paslon. Pertama, dampak elektoral jika paslon tersebut bermasalah hukum. Contohnya, badai penurunan elektoral beberapa partai pengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI Jakarta, saat jagoannya dibui karena menista agama.

Risiko kedua, elektoral partai asal paslon naik, namun tidak dengan pendukungnya. Misalnya saat PBB mendukung SBY-Boediono dalam Pilpres 2009 bersama koalisi PKS, PKB, Partai Demokrat, dan PPP. PBB justru kehilangan kursi fraksi di DPR, sementara Partai Demokrat meraup suara hingga dua kali lipat.

Menurut Zulfi Syukur, PBB ingin berkoalisi mendukung Paslon 02 tapi dengan perjanjian yang fair agar meminimkan risiko negatif elektoral partai.

‘’Yusril telah berusaha dengan sungguh-sungguh memperjuangkan hal itu dengan mengutus Ketua Majelis Syuro HMS Kaban dan Sekjen PBB menemui Imam Besar Habib Rizieq Syihab di Makkah. Misinya agar Habib Rizieq bisa memberikan rekomendasi kepada Prabowo untuk mengumpulkan partai koalisi dan merumuskan koalisi yang saling menguntungkan,’’ tutur Ketua Majels Pertimbangan Partai PBB Bekasi.

Ternyata, sambung Zulfi, semua ikhtiar itu gagal. Terbetik berita, diantara faktor gagalnya PBB masuk dalam koalisi Prabowo Sandi adalah karena enggannya dua partai pendukung Paslon 02. Alasannya, PBB tidak mempunyai kursi di Parlemen.

Kuldesak (jalan buntu) di kubu 02, Yusril demi menyelamatkan PBB, menganggap tidak ada pilihan lain kecuali mendukung Paslon Petahana.

‘’Masuk atau tidaknya parpol ke Parlemen, selain ditentukan (suara) konstituen juga ditentukan penyelenggara pemilihan,’’ Yusril berterus terang dalam wawancara yang ditayangkan sebuah stasiun TV swasta nasional.

Setelah keputusan Rakornas (rapat koordinasi nasional) PBB 27 Januari 2019 mendukung Paslon 01, banjirlah hujatan, cercaan serta tudingan yang macam macam. ‘’Sampai ujaran kebencian yang rasanya tak layak dipublikasikan dan didengar,’’ keluh Zulfi.

Caleg DPRD Dapil 3 Bekasi Kota ini menegaskan, dirinya mengenal betul Yusril sejak muda. ‘’Dia kader Pak Natsir, sejak di LIPPM Cikini tahun 80-an. Banyak tulisannya sebagai aktifis YISC Al Azhar dimuat di Majalah Al Muslimun,Panjimas, Kiblat, dan serial Media Dakwah yang diterbitkan Dewan Dakwah. Nggak mungkinlah dia (Yusril) akan gadaikan aqidahnya atau mau hancurkan PBB yang merupakan partai historis nasab Masyumi,’’ papar Zulfi berapi-api.

Ia selanjutnya mengimbau pencinta PBB untuk merajut kembali ukhuwah internal. Katanya, ‘’Kita syukuri beberapa shohib kita dari FPI telah menyatakan aktif kembali memenangkan pencalegannya guna merebut kemenangan mencapai Parlemen Treshold 4%.’’

Zulfi Syukur yakin, pilpres 17 April 2019 Insyaa Allah akan dimenangkan Paslon Prabowo-Sandi. Jika takdir ini terjadi, maka akan terealisasi Pakta Integritas poin ke 16 yakni memulihkan hak-hak Habib Rizieq Syihab sebagai warga negara Indonesia. Begitu pula Ustadz Abubakar Ba’asyir dan para ulama serta aktivis dan pendung Aksi Bela Islam 411, 212, dan 313 yang pernah/sedang mengalami proses kriminalisasi.

Trakhir, Zulfi menandaskan, partai hanyalah wadah dan alat perjuangan, sedang tujuan khusus didirikannya partai adalah tegaknya syari’at Islam dalam setiap individu dan keluarga, bermasyakat, berbangsa dan bernegara.

‘’Insya Allah dengan nawaitu ini, saya akan berjuang bersama PBB sampai akhir hayat dikandung badan. Adapun kebijakan dan strategi partai yang hanya merupakan sasaran antara, saya memahami itu adalah wewenang Ketum dan para fungsionaris,’’ pungkas Zulfi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *