Tuduhan terpapar radikalisme yang disematkan kepada masjid tentunya amat menyedihkan.
Wartapilihan.com, Jakarta – Jaringan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) terus melakukan roadshow ke tokoh, ulama dan organisasi Islam. Setelah pertemuan pembuka dengan wakil ketua DMI, Komjen Pol. Syafruddin beberapa waktu lalu, pengurus JATTI menggelar shilaturrahim sinergi ke Tawaf TV. Pertemuan dilakukan di kantor Tawaf TV dan diterima langsung direktur, Buyung Wijaya Kusuma.
Acara pertemuan berlangsung dalam suasana penuh keakraban dan kebersahajaan. Dipandu Pangeran Arsyad, wasekjen JATTI yang sekaligus hamzah washal pertemuan hari itu, diawali dengan sambutan tuan rumah.
Dalam sambutannya, Buyung yang akrab disapa pak Boy berterima kasih kepada JATTI yang sudah menjalin shilaturrahim dengan Tawaf TV. “Saya merasa tersanjung mendapatkan kunjungan JATTI, sebuah jejaring alumni Timur Tengah yang bukan saja menghimpun satu dua negara, tapi seluruh kawasan Timteng. Juga bukan sebatas jejaring alumni yang sudah bertebaran di dalam negeri namun masih terjalin dengan mahasiswa yang masih belajar. Ini jejaring yang luar biasa. Dan media sangat membuthkan network yang baik dan luas,” ujar pegiat media asal Makassar yang sempat berkarir di Kompas TV.
Dia juga sekilas menjelaskan latar belakang pendirian Tawaf TV yang diinisiasi Dewan Masjid Indonesia (DMI). “Niatan awalnya berangkat dari kegelisahan adanya streotipe negatip terhadap peran masjid. Tuduhan terpapar radikalisme yang disematkan kepada masjid tentunya amat menyedihkan. Sejatinya masjid sebagai tempat mulia yang menyeru pada kedamaian. Untuk menangkal dan meluruskan itu semua dibutuhkan media dan karenanya Tawaf TV lahir,” katanya.
Sementara M. Irawan Taqwa, sekjen JATTI menyampaikan apresiasi dan kebahagiaannya dapat menjalin kerjasama dengan Tawaf TV. “Ibarat bulan Ramadhan, kesempatan shilaturrahim dan membangun sinergi dengan Tawaf TV ini bagaikan mendapat berkah malam lailatul qadar,” sambutnya sambil mengenalkan beberaa pengurus JATTI yang ikut serta.
Irawan berharap sinergi da’wah ini memberi manfaat kepada ummat dan bangsa. “Bagi JATTI sebagai organisasi yang baru berusia seumur jagung, kesempatan ini adalah peluang sekaligus tantangan.”
Pertemuan kemudian dilanjutkan dengan diskusi ringan dan tanggapan dari Edi FR bidang organisasi, Marjuan dan Edy Chandra dari bidang pendidikan serta Imanuddin Kamil dan Fajr Nashrul Haq dari bidang media. Rancangan program dan bentuk kerja sama disampaikan masing-masing secara ringkas.
Tentunya masih memerlukan pendalaman dan penyempurnaan serta dibutuhkan keseriusan mendesain dan mengawal program sekiranya sinergi JATTI dan Tawaf TV sudah berjalan. Sebagaimana pesan pak Boy, “Media ini bekerja 24 jam non stop, karena itu diperlukan konsistensi dan nafas panjang. Tidak perlu terburu-buru dan tergesa-gesa namun lebih cepat tentu lebih baik,” katanya.
Di akhir pertemuan, disinggung juga rencana JATTI yang akan mengadakan lomba menulis opini bertemakan “Da’wah di Era Disrupsi”. Soft launching akan segera digelar dengan menampilkan seminar menghadirkan para ahli dan praktisi da’wah serta media. Dan secara khusus JATTI meminta langsung direktur Tawaf TV berkenan menjadi salah satu narasumbernya.
Adi Prawiranegara