Masalah utama pengasuhan di generasi saat ini ialah kurangnya ikatan hati, yang sering juga disebut emotional bonding.
Wartapilihan.com, Tangerang –Hal itu disampaikan oleh Ustadz Bendri Jaisyurrahman. Ia mengatakan, problem anak masa kini paling utama bertaut pada empat hal, yaitu (1) kecanduan gawai (gadget), (2) narkotika, (3) pergaulan bebas, (4) predator anak.
“Kadang kita merasa sudah menjadi ortu jika sudah memberi nasehat. Padahal pengasuhan tdk sekedar memberi nasehat,” kata Ustadz Bendri, di Masjid Delatinos Al Aqsha, Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.
Konsep pengasuhan sebetulnya telah ada di Al-Qur’an, yakni surat An-Nahl ayat 78, bahwa proses belajar manusia dimulai dari mendengar, melihat dan hati nurani.
وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْــئًا ۙ وَّ جَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصٰرَ وَالْاَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.”
(QS. An-Nahl 16: Ayat 78)
“Setiap anak yang waktu kecil jarang mendengar suara orang tuanya, jarang melihat wajah orang tuanya, tidak akan dapat mengikat hati anaknya kelak,” ungkap dia.
Zaman dulu, dia menambahkan, tidak ada ilmu parenting, tetapi banyak yang berhasil mengikat hati anaknya. Pasalnya, dulu jika anak menangis, orangtua akan menyanyi, menghibur, memeluk, dan membawa anak jalan-jalan.
“Karakter yang terbangun, setiap aku sedih, ada ayah dan bunda yang akan menenangkan. Kalo sekarang, anak menangis, dihibur dengan Upin-Ipin, Baby Shark dududu. Karakter yang dibangun, kalo anak sedih, dia akan cari gadget untuk mengusir kesedihan.
Simpul-simpul ikatan hati beralih, sehingga anak-anak lebih mendengar orang lain atau gadget dibandingkan kedua orangtuanya,” tukas Ustadz Bendri prihatin.
Sebetulnya ada cara mudah membuat anak mau mendengarkan orangtua, yaitu dengan membuat dia jatuh cinta ke orangtua terlebih dahulu. “Tantangan pengasuhan kidz zaman now, membangun kembali ikatan batin dengan orang tua!
Sehingga mereka akan merasakan nikmatnya ngobrol dengan ortu lebih nikmat dari update status di FB, asyiknya bermain dengan ortu lebih asyik daripada main di HP,” tukas dia.
Menurut Ustadz Bendri, ada tiga waktu yang harus dijaga agar bisa mengikat hati anak, yaitu hadir saat anak sedang sedih, sakit dan saat anak unjuk prestasi.
“Hadirlah saat anak sedang sedih. Siapa yang bisa hadir saat anak sedih, dia bisa merebut jiwanya. Hadirlah saat anak sakit. Jangan cuek ketika anak sakit. Juga, orangtua hadirlah saat anak unjuk prestasi. Ketika diliat ortu, naiklah harga dirinya,” lanjut dia.
“Mengasuh anak ibarat main layang-layang. Kita lepaskan dia setinggi-tinggjnya, namun tetap kita jaga dengan uluran dan tarikan agar tetap tinggi di langit melawan angin,” pungkas Ustadz Bendri.
Eveline Ramadhini