GNPF MUI Menduga Penasehat Hukum Ahok Akan `Lebih Kasar` Pada Habib Rizieq

by
Tokoh-Tokoh Islam di GNPF MUI. Foto : kompas.com

Wartapilihan.com, Jakarta – Koordinator Persidangan Tim Advokasi GNPF-MUI, Nasrulloh Nasution hari ini (3/2) menjelaskan bahwa selain Kyai Ma’ruf Amin, ulama lainnya yang akan bersaksi dalam persidangan kasus penodaan agama adalah Habib Rizieq Shihab. Ia (Habib) akan dihadirkan sebagai ahli agama atas penunjukan Majelis Ulama Indonesia.

“Penasehat Hukum Ahok sepertinya akan memperlakukan Habib Rizieq lebih dari apa yang sudah dilakukan terhadap K.H. Ma’ruf Amin dan saksi-saksi lainnya. Pertanyaan-pertanyaan yang menyerang sisi pribadi saksi akan lebih banyak dilontarkan kepada saksi Habib Rizieq ketimbang pertanyaan terkait materi surat dakwaan. Pertanyaan menyudutkan seperti mengancam akan mempidanakan Habib Rizieq juga akan diterapkan seperti yang sudah dilakukan terhadap saksi-saksi sebelumnya,”terang Nasrulloh di gedung Majelis Ulama Indonesia, Jakarta.

Menurut Nasrulloh, Tim Penasehat Hukum Ahok mengatakan berencana akan memperkarakan 12 saksi yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus penodaan agama. Hal itu diungkapkan Tim Penasehat Hukum Ahok dalam keterangan pers seusai membuat laporan polisi atas saksi Wilyudin Akbar Rasyid Dhani di Polda Metro Jaya, pada hari Kamis (2/2) kemarin.

Apalagi  menurutnya, salah satu Penasehat Hukum Ahok, Humphrey Djemat dalam diskusi yang diadakan di Posko Pemenangan Ahok-Djarot, Menteng, Jakarta Pusat (12/1) pernah sesumbar akan menunggu kedatangan Habib Rizieq di pengadilan dan akan membuatnya (Habib) kencing berdiri.

“Ini sudah kriminalisasi ulama namanya, tidak pantaslah ia (Humphrey) yang berpendidikan tinggi berkata kasar seperti itu kepada ulama”, ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa umat Islam harus bersatu membela ulama dari upaya kriminalisasi. Jangan sampai  ulama yang bersaksi di kasus penodaan agama kembali dilecehkan dan jadi bahan ejekan Ahok dan Penasehat Hukumnya.

“Kalau nanti ulama kita dilecehkan dan diancam akan dipolisikan, kita harus bersikap” tutupnya. |

Reporter : Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *