Dua Juta Kilogram Beras, dari Indonesia untuk Rohingya

by
Foto: Istimewa

Untuk pertama kalinya dalam sejarah kemanusiaan bangsa ini, paket bantuan dalam jumlah terbesar bakal segera dikirimkan untuk puluhan ribu keluarga Rohingya yang kini terkucil, terusir, dan dirundung ketakutan.

Wartapilihan.com, Jakarta -Aksi Cepat Tanggap (ACT) menghimpun bala bantuan dari masyarakat Indonesia berupa 2.000 ton beras atau 2.000.000 kilogram untuk Rohingya, juga setara 80.000 karung beras yang per karungnya berisi 25 kilogram.

“Ini bukan tentang menghitung berapa jumlah panen beras yang bisa diproduksi dalam satu wilayah, bukan pula tentang urusan jual beli beras yang hanya berakhir pada cerita antara si penjual dan si pembeli,” ujar Shulhan Syamsur Rijal, selaku Media and Public Relations ACT, kepada Warta Pilihan, Selasa pagi, (19/9/2017).

“Tapi ini tentang lompatan besar empati atas nama Bangsa Indonesia. Empati dan kepedulian yang dikumpulkan setelah mendengar kabar tentang etnis Rohingya yang terusir. Ini tentang gerakan kemanusiaan luar biasa yang berhasil terkumpul tak kurang dari hitungan dua pekan,” lanjutnya.

Shulhan mengatakan, ribuan petani lokal dilibatkan dalam catatan epik kemanusiaan Bangsa Indonesia ini. Ratusan sampai ribuan hektare sawah menjadi pemasoknya di dua Kabupaten yang berbeda, mulai dari Kabupaten Blora Kecamatan Cepu, hingga Kabupaten Bojonegoro.

Beras sebanyak 2.000 ton ini direncanakan akan dilayarkan langsung dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, menuju ke Pelabuhan Chittagong di Bangladesh.
Shulhan menjelaskan, dari Chittagong, tepat di sepanjang perbatasan antara Myanmar inilah membludak luar biasa jumlah pelarian pengungsi Rohingya yang sebelumnya berasal dari Sittwe, Negara Bagian Rakhine.

“Di Sittwe, persekusi dan genosida memburu orang-orang Rohingya.
Taktik ‘bumi hangus’ dilancarkan oleh Militer Myanmar dengan membakar ribuan kampung-kampung Rohingya. Ketika rumah mereka dibakar, kampung mereka habis tidak bersisa, tak ada pilihan lain selain lari dan mengungsi,” tandas dia.

Sementara itu, Rahadiansyah selaku anggota Tim Kemanusiaan ACT untuk Rohingya yang tiba di Bangladesh sejak Jumat (1/9) mengungkapkan, kondisi mereka begitu memprihatinkan. Banyak dari mereka yang terlihat ketakutan dan lunglai, tak terkecuali anak-anak.

“Bayi dan balita kekurangan asupan gizi karena tidak mendapatkan asi dari ibunya. Ibu mereka cukup stres sehingga asi pun tidak keluar. Apalagi para lansia yang terlihat ringkih dengan tongkat jalan mereka. Mereka butuh suplemen untuk menambah stamina tubuh,” papar Rahadiansyah yang akrab disapa Anca.

Urgensi pemberian bantuan yang dibutuhkan pengungsi baru Rohingya di Bangladesh pun semakin digaungkan. Saat ini, Anca mengungkapkan setidaknya ada empat kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan, di antaranya pangan, nutrisi dan suplemen, shelter, dan pakaian layak pakai. “Di atas itu semua, panganan siap saji paling dibutuhkan saat ini,” tambah Anca.

Petani Indonesia Bantu Rohingya

Sebelum konvoi truk kontainer datang merapat ke Jipang, para petani sudah sibuk memanen padi. Ngadi, Kepala Desa Jipang mengatakan, semangat untuk membantu Rohingya datang bersamaan dengan momentum panen di Jipang, juga panen di desa-desa sekitar Cepu.

“Tak disangka, amanah untuk siapkan ribuan ton beras untuk membantu Rohingya ini datang tepat di momen panen raya Desa Jipang,” ujar Ngadi, di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

Kurang lebih sepekan sebelumnya, dengan tangan yang cekatan, tangan para petani memarit padi untuk selanjutnya dikumpulkan dalam satu wadah besar. Padi-padi yang telah dikumpulkan lantas dimasukkan ke dalam suatu mesin pengolah untuk dipisahkan antara padi dan tangkainya.

“Ini bukan sekadar hiruk pikuk menyambut masa panen ketiga dalam setahun terakhir. Ini tentang ikhtiar besar masyarakat Indonesia untuk membantu saudara-saudara Rohingya yang tengah diterpa krisis kemanusiaan,” tutur Ngadi.

Dimulai sejak hari Sabtu (16/9/2017) kemarin, selama empat hari proses muat beras dari gudang ke dalam kontainer dilakukan per 500 ton setiap harinya. Puncaknya, Selasa (19/9/2017) iring-iringan 20 kontainer terakhir yang dimuat dari Cepu bakal berjalan konvoi menuju ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Iring-iringan konvoi truk kontainer Kapal Kemanusiaan untuk Rohingya dilepas langsung oleh Bupati Blora, Djoko Nugroho.

Jika tak ada aral melintang, Kapal Kemanusiaan rencananya bakal dilepas hari Kamis esok (21/9) oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Presiden Aksi Cepat Tanggap Ahyudin di Dermaga Terminal Petikemas Surabaya.

Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *