Wartapilihan.com, Jakarta – Senator DPD RI asal Kalimantan Timur Aji Muhammad Mirza Wardana mengaku pesimis dengan target 75-100 PLN pada tahun 2020. Namun, ia berharap semua pihak dapat mendengarkan dan PLN membuka ruang diskursus guna visi misi besar itu tercapai.
“Untuk masyarakat Jawa Bali mungkin tidak terlalu bermasalah ya terhadap penyediaan atau stabilitas harga listrik, tetapi di masyarakat daerah sangat bermasalah,” kata Aji dalam sebuah diskusi di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/7).
Anggota DPD tersebut mengusulkan, seharusnya PLN membuat semacam mapping bagaimana karakter masyarakat seluruh Indonesia. Sebab, setiap daerah berbeda-beda bagaimana parameter yang harus di tetapkan yang diadopsi dalam pelayanan masyarakat.
“Wajar ketika sebagai konsumen, masyarakat mengharapkan itu, kita sudah bayar listrik tapi kok pelayanannya tidak sesuai. Jangan lagi Indonesia ini dipukul rata semua, Indonesia ini luas dari Sabang sampai Merauke,” imbuhnya.
Selain itu, ia menginginkan di seluruh provinsi se-Indonesia, PLN memiliki data mapping bagaimana seharusnya pelayanan listrik di setiap daerah, bagaimana penyedian listriknya, bagaimana pembangkit yang harus dibangun, bagaimana bentuk transmisinya, dan lain-lain.
“Saat ini kita lagi membuat komunikasi intens khusus kepada Direksi PLN. Mungkin terakhir sudah mendengar ketua kami, Pak Oso memanggil Dirut PLN untuk membicarakan secara khusus apa yang harusnya dibuat, agar peran daerah itu bisa terlihat minimal dari RUPTL (rencana usaha penyediaan tenaga listrik),” jelas dia.
Terakhir, Aji ingin pemerintah tidak hanya mmperhatikan sikap PLN, tapi melihat setiap operasi pembangkit listrik berjalan baik. Dia ingin TDL murah tanpa harus disubsidi itu lebih baik. Namun kalau misalnya selalu diabaikan, maka ia berpendapat PLN sampai kapanpun tidak bisa optimal dalam menyediakan dan mendistribusikan pelayanan listrik di daerah-daerah.
“Harus kita akui pembangunan pembangkit di pedalaman kita apresiasi, sebab ada dua (2) korban yang meninggal. Mengapa harus dipaksakan? Padahal disitu ada energi terbaru yang bisa dikembangkan. Mudah-mudahan PLN lebih banyak diskusi dengan DPD,” pungkasnya.
[Ahmad Zuhdi]