DIAWALI PENDIDIKAN YANG SALAH

by

Kalau Amerika, Inggris, Jerman, Prancis dan bangsa Eropa lainnya mendirikan Negara Sekular maka tidaklah mengherankan, karena dulunya mereka adalah penganut Paganism yang pernah menjadi orang-orang sekular di zaman Yulius Caesar dan kemudian berubah menjadi penganut Kristen selama medekati dua ribu tahun lamanya.

Wartapilihan.com, Depok– Mereka sejak awalnya memang tidak pernah memiliki akidah agama yang lurus dan benar.
Mereka juga tidak punya landasan hukum yang kuat untuk kehidupan yang damai dan kepribadian shaleh di tengah pergaulan umat manusia.

Lantas, ketika mereka kecewa terhadap pihak Gereja yang berselingkuh dengan Kaisar dalam kemewahan hidup yang juga menghalangi kebebasan berpikir dan kemajuan sains, maka mereka kemudian memberontak dan akhirnya kembali memilih sekularisme sebagai solusi di saat berlangsungnya revolusi Prancis, maka tentu tidaklah aneh.

Tapi kenapa Islam yang memiliki akidah yang lurus dan mempunyai landasan hukum yang paripurna, yang turun dibawa oleh malaikat dari langit, tapi umatnya ikut-ikutan menjadi sekular?
Tentu ada yang salah.

Ya, kesalahan yang paling utama adalah pola pendidikan yang diterapkan selama ini bukan pola pendidikan Islam, tapi pola pendidikan sekular yang meninggalkan pendidikan Tauhid wal Jihad.

Maka tidak heran pendidikan semacam itu justeru telah memunculkan anak-anak muslim yang memuliakan orang pintar tapi membelakangi tauhid, kaya tapi tamak dan bahil, cinta kehidupan dunia dan membenci jihad ‘alal kuffar.
Yang didengung-dengungkan adalah toleransi yang kebablasan dan Islam palsu seperti Islam Moderat dan Islam Nusantara !
Padahal Islam Moderat dan Islam Nusantara itu adalah produk kaum Liberal.

Dalam konsep Islam tidak dikenal yang namanya Islam Moderat dan Islam Radikal, dan tidak ada Islam Arab dan Islam Nusantara.
Islam adalah satu, universal, dan tanpa embel.

( Iwan Hasanul Akmal )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *