Umat Islam harus bermuara pada satu titik. Semua bersatu pada satu suara agar umat Islam menjadi penguasa di negrinya sendiri.
Wartapilihan.com, Jakarta –– Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia mengundang para tokoh Islam negarawan dalam Haflah Idul Fitri 1439 H pada sabtu (14/7) di Aula Masjid Al-Furqon Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia.
Mengusung tema Ummat Bersatu NKRI Jaya, kegiatan yang rutin dilaksanakan satu tahun sekali ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Umum Dewan Da’wah, DR. Mohammad Siddik. Beliau sebagai sahibul bait menyatakan bahwa umat Islam sudah memasuki tahun politik.
“Dewan Da’wah akan memilih jalan musyawarah bersama para ulama dalam menentukan pilihan. Hal yang perlu diutamakan adalah mempertahankan politik sebagai jalur untuk berdakwah,” ujar Siddik.
Amien Rais dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa umat Islam harus bermuara pada satu titik. Semua bersatu pada satu suara agar umat Islam menjadi penguasa di negrinya sendiri. Dapat menjadi tuan yang mampu mencerminkan Al-Qur’an dan Sunnah.
“Orang Islam mengejar ukhrowi dengan karunia di dunia,” kata mantan ketua MPR periode 1999-2004.
“Kalau kita membuka Al-Qur’an dengan teliti ada kewajiban yang sangat besar, yaitu mengejar akhirat tanpa melupakan bagian di dunia,” imbuhnya.
Menurut dia, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang dapat memahami masalah dengan baik dan memiliki keberanian. Hal ini dapat diwujudkan agar tidak lagi terimplementasi pelaksanaan demokrasi yang penuh kepalsuan.
Senada dengan Amien Rais, Prabowo Subianto menjelaskan bahwa kondisi Indonesia sedang sakit. “Negara kita dalam keadaan sakit, tapi elit indonesia tidak mau percaya,” papar beliau.
Prabowo menganalogikan kondisi indonesia seperti pasien yang diberi tahu dengan hasil laboratorium bahwa sedang dalam keadaan sakit.
“Tensinya tinggi, kolestrolnya tinggi, tapi yang disalahkan hasil laboratoriumnya. Turunkan angkanya,” tangkas Letjen TNI Purnawirawan ini. Menurut dia, Inilah sifat elit bangsa Indonesia. Mereka menipu rakyat dan dirinya sendiri. Mereka harus bertanggung jawab atas sakitnya indonesia.
Acara haflah ditutup dengan penyampaian dari Neno Warisman. Beliau mewakilkan para muslimah sebagai tokoh muslim negarawan yang berani angkat bicara.
“Ini adalah suara hati para Ibu. Ibu yang merasa bangga punya putra putra terbaik bangsa. Tapi, rasa bangga itu akan menjadi lebih bila mereka bersatu dan tampil bersama,” jelasnya menyampaikan pidato dengan penuh semangat.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Ph.D, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto, Presiden Partai Keadilan Sejatera (PKS), H. M. Sohibul Iman, Ph.D, dan Dewan Penasihat Partai Amanat Nasional (PAN), Prof. DR. Muhammad Amien Rais, dan Neno Warisman.
Melati/Zuhdi