Cerita Hijrah Dewi Sandra

by
Dewi Sandra (kanan) ketika memberikan pengalamannya hijrah sebagai muslimah berhijab. Foto: Eveline/Warta Pilihan.

Kembali ke jalan hijrah bukan hal yang mudah. Pasalnya, hidayah harus dicari bukan ditunggu.

Wartapilihan.com, Jakarta — Hal tersebut disampaikan Dewi Sandra yang parasnya sangat anggun dan wajahnya bercahaya. Ia tampil di panggung mengenakan gamis longgar berwarna cokelat muda. Guratan ketenangan mengalir di wajah wanita yang sudah enam tahun menggunakan hijab itu. Dia menceritakan awal perjalanannya untuk hijrah masuk Islam dan menggunakan hijab.

“Proses hijrah saya bukan sesuatu yang mudah dan memang harus dicari, karena saya percaya hidayah ada dimana-mana,” kata Sandra dalam acara ‘1 Jam Bersama Dewi Sandra’, di Exhibition Hall, Smesco, Jakarta, Kamis, (1/11/2018).

Awal mula ia mengenakan hijab dia mengatakan, pada saat itu ia sedang curhat dan menangis kepada Allah, kemudian dia membuka Al-Qur’an.

“Langsung dari Al-Qur’an ketika melakukan suatu kegiatan dimana sedang sujud dan curhat habis-habisan mulai dari situ saya terbuka.

Saya melihat ayat bahwa manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah dan untuk mengenal Allah,” begitu kenang Sandra.

Dia mengatakan, ketika dirinya mulai kenal siapa itu Allah, siapa itu dirinya, seketika itu Sandra memutuskan untuk hijrah. Ia mengaku melewati proses yang kian panjang, mulai dari berkenalan dengan teman-teman muslimah dan banyak hadir di pengajian.

“Jadi itu kan prosesnya ke pengajian, kenalan sama temen-temen, aku awalnya Ustadz mana nggak tau. Abis itu ada Ustadz Felix Siauw seorang mualaf, bagi aku yang mengerikan itu Ustadz yang kalau salah akan masuk neraka. Bagi aku itu serem, dan jadi mundur teratur,”

Tapi rupanya, ia melihat, dewasa ini para Ustadz semakin keren karena tidak men-judge tapi mengajarkan kebaikan akhlak.

“Aku melewati dua tahun duduk dengar bertanya, mencatat, mencari kebenaran, kok mereka bisa hafal ayat, dan lain-lain. Semua ada dalilnya dijelaskan begitu baik,” terang dia.

Selama dua tahun itu pula, Sandra mengamati, ketika pergi ke mall sering melihat perempuan yang pakai hijab semakin banyak.

“Aku mulai risih dengan pakaianku yang kekurangan bahan, kayanya harus ditutupi lagi. Udah gitu, aku lihat yang pakai hijab wajahnya selalu berseri-seri, ada ketenangan dalam jiwa mereka. Di balik hijab ini pasti ada sesuatu yang aku belum paham,” cerita Sandra.

Tak lama setelah itu, Sandra terus bertanya kepada para Ustadz apakah menggunakan hijab wajib. Hal yang membuat penasaran dirinya yaitu jawaban Ustadz yang mengatakan untuk ‘terus mencari dan bertanya, mudah-mudahan Allah berikan kamu jawabannya.’

“Oleh karena itu aku lagi shalat minta sama Allah, mataku tertuju pada Al-Qur’an Al Ahzab ayat 59 untuk menjaga perhiasannya agar lebih dikenal dan lebih disayang sama Allah,”

Adapun jawaban mengenai mereka yang memiliki ketenangan, ternyata itu diberikan oleh Allah. Menurut Sandra, ada karisma yang Allah turunkan dengan hijab, terlebih lagi bagi hamba yang memperbaiki diri.

“Tadinya pakai celana sekarang mulai dibanyakin roknya. Bersyukur banget ketemu temen-temen, bagi saya ini adalah keputusan yang tepat,” ia sangat optimis.

Ia berharap, didoakan agar terus Istiqomah karena hal tersebut tidak mudah. “Mohon doanya kita harus terus Istiqomah dan itu tantangannya, pakai hijab dan hijrah bisa melakukan, jihadnya untuk terus Istiqomah,” jelas ambassador Wardah ini.

Kalo untuk melepas hijab ia mengatakan jangan sampai sesuatu yg baik ia lepas lagi.

“Jangan sampai ketika lepas adalah waktu ajal saya dan saya menyesal seumur hidup. Musuh saya peniti. Debus, tertusuk jarum sudah biasa. Sekarang cukup satu aja,” ia sambil tertawa.

Ia memberikan nasihat agar apa yang diyakini dan diharapkan kepada Allah adalah semua harapan yang baik. “Diawali dengan bismillah dengan niat yang lurus InsyaaAllah ke depannya akan dijaga oleh Allah,” pungkas dia.

 

Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *