Prof Wan mengatakan, dua faktor besar jatuhnya sistem ekonomi dan sistem militer adalah jatuhnya sistem ilmu. Dimana para sarjana merasa angkuh, merasa cukup dengan ilmu yang ada.
Wartapilihan.com, Jakarta — “Sebenarnya budaya ilmu yang telah diserap kepada umat Islam telah berakar lama, tapi kita diserang worldview asing, maka pandangan tentang ilmu menjadi keliru,” kata cendekiawan terkemuka dalam bidang pendidikan dan pemikiran Islam asal Malaysia, Profesor Wan Mohd Nor Wan Daud dalam seminar internasional “Budaya Ilmu Asas Kebangkitan Peradaban dan Tantangannya”, di Ballroom, Pesona Square Depok, kemarin (31/8).
Menurut Prof Wan, dalam membangun masyarakat berilmu bukan hanya terletak pada satu guru saja, tapi semua elemen harus membangun budaya ilmu. Pun pendidik bangsa Yunani bukan satu dua orang tokoh, tapi semua masyarakat membudayakan ilmu, dimanapun mereka berada.
Hal ini pernah dikatakan Prof Sayyed Muhamamd Naquib Al-Attas 40 tahun lalu, ia mengatakan bukan masalah kejahatan yang menimpa suatu bangsa, tetapi keliru dan khilaf terhadap ilmu. “Karena itu, hasil dari ilmu bukan hanya pintar, tetapi takut, tunduk dan patuh kepada Tuhannya dengan berbagai spesifikasi keilmuan yang dimiliki,” ujar Prof Wan.
Prof Wan mengatakan, dua faktor besar jatuhnya sistem ekonomi dan sistem militer adalah jatuhnya sistem ilmu. Dimana para sarjana merasa angkuh, merasa cukup dengan ilmu yang ada.
“Kalau ada ilmuwan angkuh, takabbur dan sombong, maka itulah tanda-tanda kehancuran,” katanya.
“Maka, tujuan dari buku ini adalah meningkatkan kita untuk mengenal Allah, menambah keimanan, akhlak dan kecintaan kita kepada Allah SWT,” ujarnya melanjutkan.
Prof Wan menyatakan bahwa syarat meraih ilmu adalah bersabar, ikhlas dan berani berkorban dengan segala sumber daya yang dimiliki. Termasuk meminta doa dari guru untuk keberkahan ilmu. “Dengan begitu, kita tidak akan lagi keliru pada ilmu pengetahuan,” katanya.
“Masalah umat saat ini bukan saja kemiskinan, perpecahan, kemunduran ekonomi, kemunduran politik, dan kemunduran keluarga. Tetapi masalah terbesar adalah kemunduran ilmu pengetahuan,” imbuhnya.
Prof Wan, menjelaskan, masalah itu terletak pada ilmu pengetahuan. Ia mencontohkan, bangsa Yunani yang telah melahirkan puluhan tokoh filsafat seperti Socrates muridnya Aristoteles dan Plato bukan sekedar mempengaruhi dunia mereka saat itu, tapi juga mempengaruhi dunia setelah masa mereka, termasuk dunia Barat dan dunia Islam sekalipun.
“Hanya saja, budaya ilmu yang dibangunkan ada kelemahannya. Kendati begitu, ilmu yang disebarkan di masyarakat Yunani benar-benar membudaya,” kata Prof Wan.
Adi Prawiranegara