Catatan Penting Pendidikan Islam

by
Foto : Izzadina

Wartapilihan.com, Depok – “Ilmu itu bagaikan binatang buruan, dan menulis adalah pengikatnya. IKatlah buruanmu dengan tambang yang kuat. Sebab diantara bentuk kebodohan, engkau memburu seekor rusa, lalu kau biarkan rusa itu bebas begitu saja,”kata Ustadz Muhammad Ardiansyah dalam bedah bukunya Rabu malam (1/6) di Pesantren at Taqwa Cilodong, Depok.

Dalam bukunya yang berjudul Catatan Pendidikan, Ardiansyah menulis bahwa waktu adalah Ilmu. “Ilm is Islam,” katanya mengutip pemikir Barat Franz Rosenthal dalam bunya Knowledge of Triumphant, The Concept of Knowledge in Medieval Islam. Sebuah pengakuan yang wajar melihat budaya ilmu yang begitu mengagumkan dari umat Islam di masa lalu. Setiap waktu adalah ilmu. Berbagai aktivitas keilmuan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan para ulama dan ilmuwan Muslim ketika itu.

Kandidat Doktor di UIKA Bogor ini melanjutkan penjelasan tentang kesungguhan ilmuwan Muslim dulu dalam membaca karya-karya ilmiah yang berbobot tinggi. Al Muzani murid Imam Syafii berkata,”Aku membaca al Risalah lima ratus kali. Setiap kali aku membacanya aku mendapatkan hal-hal baru yang belum pernah aku dapatkan sebelumnya.” Ada juga ibn Taimiyah yang tetap membaca buku meskipun sedang sakit. Bahkan ketika ditegur oleh dokter yang merawatnya, ia berkata,”Bukankah dalam teori kedokteran rasa bahagia akan mempercepat kesembuhan?” Dokter menjawab, “Ya”. “Hatiku ini bahagia dengan ilmu,”kata Ibn Taimiyah yang tidak bisa dibantah oleh dokter itu.

Pembacaan para ulama dan ilmuwan Muslim tidak sebatas pembacaan biasa. Lebih jauh mereka mengadakan penelitian mendalam terhadap karya-karya yang ada, lalu menghasilkan sesuatu yang bernilai tinggi bagi peradaban. Dari berbagai penelitian itu kemudian tampil beberapa tokoh seperti Ibn Haitsam yang memberi sumbangan dalam bidang Fisika, al Khawarizmi yang berjasa besar dalam bidang matematika, Jabir ibn Hayyan dalam bidang Kimia, Ibn Sina dalam bidang kedokteran dan Nashirudin al Thusi dalam bidang astronomi.

Menurut pengasuh pesantren at Taqwa Depok ini, selain membaca dan meneliti, produktivitas para ulama dan ilmuwan dalam menulis karya ilmiah sangat luar biasa. Jauh mengungguli ilmuwan Barat, baik secara kuantitas maupun kualitas. Ulama dan ilmuwan Islam di masa lalu adalah sosok manusia universal yang tidak hanya menguasai satu disiplin ilmu. Mereka adalah orang-orang yang otoritatif dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu agama maupun ilmu-ilmu umum. Ibn Sina, al Ghazali, Fakhrudin al Razi adalah sederetan nama ulama sekaligus ilmuwan eksiklopedik yang telah meneluarkan ratusan karya bermutu tinggi. Dalam satu hari ratusan halaman mampu mereka selesaikan sampai menjadi karya ilmiah yang ketebalannya mencapai ribuan halaman.

Selanjutnya, tradisi illmu dalam Islam adalah mengembara Jabir ibn Abdullah, Ibn al Mubarak, Imam Ahmad ibn Hambal adalah sebagian kecil dari ulama pengembara. “Ada juga Ibn Batutah yang keliling dunia dan membukukan catatan perjalanannya yang dikenal dengan Rihlah Ibnu Batutah. Jarang ditemukan pada masa lalu, ulama yang hanya berdiam diri di satu tempat. Kaki mereka siap melangkah jauh untuk mencari ilmu, meski hanya satu hadits, seperti yang pernah dilakukan oleh Imam Ahmad ibn Hambal,”paparnya.

Dalam bukunya, Ustadz Ardiansyah juga menjelaskan tentang Pendidikan Anak Menurut Imam al Ghazali, Adab dan Bahasa Arab, Pendidikan untuk Perempuan, TIga Pembaharu Ahlussunnah, Kurikulum Adab dalam Syair Imam Syafii, KH Abdullah Syafiie Ulama Pejuang, Resep Imam Ghazali Meraih Kebahagiaan dan lain-lain. ||

Redaksi : Izzadina

 

 

One thought on “Catatan Penting Pendidikan Islam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *