Bappenas: Zakat Rujukan Pengentasan Kemiskinan

by
Bambang Brojonegoro. Foto: Istimewa

Wartapilihan.com, Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brojonegoro, memberikan General Lecture “Zakat dalam SDGs dan Zakat dalam MasterPlan Arsitektur Keuangan Syariah” pada hari kedua penyelenggaraan Konferensi World Zakat Forum 2017 di Jakarta, Kamis (16/3).

Bambang mengatakan, zakat dapat menjadi rujukan dalam upaya pengentasan kemiskinan seperti yang tertuang dalam master plan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (AKSI) yang digagas oleh Bappenas.

AKSI diyakini akan meningkatkan aset keuangan Islam di Indonesia hingga sekitar Rp 728 triliun. Ia menyebutkan, 70% sumber investasi keuangan tersebut akan berasal dari dana zakat dan wakaf.

“Kita dapat memanfaatkan untuk kegiatan sosial sekaligus penggunaan produktif lainnya,” katanya.

Bambang berharap para penggerak zakat dapat melakukan tantangan dalam kapasitas manajemen pengelolaannya. Perlu memperkenalkan lagi contoh-contoh best practices internasional dari pengelolaan zakat dan wakaf, seperti strategi sosialisasi, pengembangan database, pemanfaatan ahli manajemen aset, serta meningkatkan kapasitas laporan keuangan.

Zakat juga berperan dalam pengentasan kemiskinan melalui berbagai program yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs).

Januari lalu, BAZNAS menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerjasama penyediaan sanitasi dan air bersih dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Badan Wakaf Indonesia (BWI).

Seluruh pihak yang terlibat dalam kerjasama tersebut sepakat untuk bekerja sama melaksanakan program pemerintah di bidang pendayagunaan dana zakat, infak sedekah, dan wakaf (ZISWAF) serta dana sosial keagamaan lainnya untuk pembangunan sarana air minum dan sanitasi bagi masyarakat dengan mengadopsi pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

“BAZNAS mendukung program penyediaan sanitasi dan air bersih ini, dan kami akan melakukan penyaluran sesuai asnaf (golongan yang berhak menerima zakat), bukan hanya di BAZNAS pusat namun juga akan kami libatkan seluruh BAZNAS Provinsi dan Lembaga Amil Zakat,” kata Ketua BAZNAS Prof. Dr. Bambang Sudibyo.

WZF adalah forum kerjasama lembaga-lembaga zakat sedunia. Konferensi WZF diadakan 3 tahunan dengan mengundang orang-orang yang bekerja pada urusan dan kegiatan zakat dari berbagai belahan dunia, termasuk dari negara non Muslim. Periode 2014, acara ini digelar di New York, Amerika Serikat.

Reporter: Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *