Wartapilihan.com, Bandung – Koordinator API Jabar (Aliansi Pergerakan Islam Jawa Barat) Asep Syaripudin mengatakan, pihaknya bersyukur dari berbagai elemen dan daerah dapat komitmen mengawal jalannya sidang Buni Yani hingga sidang ke-20.
“Hari ini kita harus memastikan agar Majelis Hakim bebas dari segala tuntutan. Bandung terus diguyur hujan, apabila ketidakadilan terus dijalankan, maka api terus membara di Bandung
Dia mengatakan aksi dilakukan di dua titik. Pertama, di dalam area sidang. Kedua, di luar area sidang. Sebab, kapasitas ruang sidang hanya dapat menampung 140 peserta sidang. Diketahui, pukul 14.00 Panglima TNI Gatot Nurmantyo dijadwalkan hadir di Kodam Siliwangi dalam rangka menyaksikan serah terima jabatan (Sertijab)
“Oleh karena itu, mudah-mudahan sebelum jam 14.00 sidang sudah selesai dan Buni Yani bebas. Allahu Akbar,” teriaknya dengan lantang.
“Mudah-mudahan perjuangan kita dicatat sebagai amal kebaikan oleh Allah SWT dan Buni Yani dibebaskan. Allahu Akbar,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Presidium Alumni 212 Aminuddin menegaskan, semua umat Islam bergerak ke luar area sidang karena melihat hak konstitusional Warga Negara Indonesia (WNI) dilanggar.
“Kita membacakan ummul kitab Al Fatihah agar hari ini Bapak Majelis Hakim memutuskan bebas Pak Buni Yani,” tuturnya.
Apabila vonis terhadap Buni Yani bebas, dia menilai keadilan di Indonesia masih ada. Namun apabila Buni Yani dijatuhkan tuntutan maka kedzaliman sangat nyata terjadi di negeri Indonesia.
“Saudara-saudara kita sebenarnya tidak layak hadir disini karena hakim sudah menjatuhkan vonis terhadap Ahok. Kita lihat para koruptor yang melakukan begitu jelas kesalahan tapi tetap bebas. Oleh karena itu, tidak ada alasan Majelis Hakim tidak membebaskan Buni Yani,” tandasnya.
Sebagai informasi, beberapa minggu lalu Buni Yani sudah melakukan mubahalah (sumpah) tidak mengedit video yang diunggahnya di media sosial.
Dalam aksi tersebut hadir Amien Rais, Ketua Presidium Alumni 212, Gerakan Muslim Jakarta, Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia, Bang Japar, Front Pembela Islam, Jawara Betawi, Muslimah Bogor Raya, Anshoru Syariah, KB PII, Gerakan Pribumi Bangkit, KAHMI, KOBAR, Forum Remaja Muslim Jabar, dan elemen pergerakan mahasiswa.