WARTAPILIHAN.COM, JAKARTA – Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) kembali menggelar kegiatan tahunan, Mudzakarah ANNAS II, yang bertempat di Hotel Asrilia, Lengkong, Kota Bandung Jawa Barat pada Ahad (14/5). Sekretaris ANNAS, Tardjono Abu Muas kepada Warta Pilihan menjelaskan, target acara kemarin untuk melindungi aqidah umat dari virus ajaran sesat.
“Kami melindungi umat dari kesesatan ajaran Syiah, bahwa Syiah telah merusak nilai kehidupan manusia, yang menurut saya aqidah merupakan nilai tertinggi kehidupan manusia. Kalau aqidah sebagai akarnya akan menjadi rusak seperti pohon, maka jangan harap berbuah, hidup saja tidak,” kata Abu Muas.
Selain itu, Mudzakarah ANNAS dilaksanakan dalam rangka konsolidasi umat serta evaluasi program yang sedang dan akan dilaksanakan setiap tahunnya.
“Sesuai dengan namanya, ANNAS sendiri membentengi ajaran-ajaran sesat yang dilakukan oleh Syiah, termasuk yang saat ini sedang berjalan yaitu tentang maraknya isu komunisme, yang juga dapat membahayakan aqidah umat,” terang sekretaris panitia pelaksana Mudzakarah II ini.
Ia bersyukur kegiatan kemarin berjalan aman dan lancar, sesuai dengan harapan serta tidak ada ancaman maupun tekanan dari pihak-pihak yang tidak suka dengan kegiatan Mudzakarah tersebut.
“Polisi, Dandim dan masyarakat setempat sungguh sangat-sangat mendukung. Beberapa dari Pangdam juga hadir. Alhamdulillah kemarin tidak ada halangan, prinsipnya kalaupun ada kita hadapi dengan bijak karena kami berada di jalan yang benar dan kami melindungi umat. Justru kalau hal ini dibiarkan, ke depannya akan merusak NKRI,” tegas Tardjono.
Mudzakarah Nasional II ANNAS 2017 dihadiri lebih dari 500 Alim Ulama, Cendekiawan Muslim dan ANNAS wilayah seluruh Indonesia. Mengusung tema “Peran dan Strategi ANNAS menghadapi Ancaman Syiah dan Komunisme terhadap Aqidah Ummat dan NKRI”.
Terakhir, ia menitipkan kepada asatidz -para Ustadz- untuk menjelaskan kepada umat, ada virus yang lebih berbahaya daripada virus HIV, apabila virus HIV menyerang ke dalam tubuh manusia, virus -Syiah- ini sangat-sangat berbahaya menyerang kepada kehidupan dan keyakinan umat manusia.
“Kami berharap masyarakat sadar akan adanya virus aqidah yang mengelilingi diri kita, keluarga kita dan lingkungan kita. Kita juga menggugah umat budaya saling ingat mengingat perintah Allah. Wa tawa shawbil haq, wa tawa shawbish shab’r,” tutupnya.
Turut hadir Wakil Gubernur Jawa Barat, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat, MUI Jawa Barat, Pangdam Siliwangi, Kapolda Jawa Barat, Kabinda Jawa Barat, Kapolrestabes Bandung, Wakil Walikota Bandung, Bupati Bupati Bandung, Wakil Pesantren, Ormas Islam, Alim Ulama, para Kiai, Habaib, dan Asatidz.
Reporter: Ahmad Zuhdi