Wartapilihan.com, Amerika – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pada Kamis (6/4) waktu setempat bahwa ia memerintahkan serangan rudal terhadap pangkalan udara Suriah tempat serangan senjata kimia mematikan diluncurkan. Trump menyatakan bahwa ia bertindak sebagai Amerika untuk “kepentingan keamanan nasional” terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Para pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa militer menembakkan puluhan rudal jelajah terhadap pangkalan udara yang dikendalikan oleh pasukan Assad dalam menanggapi serangan gas beracun pada Selasa (4/4) di daerah yang dikuasai pejuang oposisi.
Menghadapi krisis kebijakan luar negeri yang terbesar sejak menjabat pada bulan Januari, Trump mengambil keputusan terberat dalam perang saudara enam tahun Suriah. Hal ini meningkatkan risiko konfrontasi dengan Rusia dan Iran, dua pendukung utama militer Assad.
“Usaha-usaha sebelumnya untuk mengubah perilaku Assad telah gagal dengan sangat dramatis,” kata Trump dari resor di Mar-a-Lago tempat ia menghadiri pertemuan puncak dengan Presiden China Xi Jinping, seperti dilansir Reuters.
Sekitar 50 rudal Tomahawk yang diluncurkan dari kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Porter dan USS Ross, di bagian timur Laut Mediterania,mengarah ke beberapa sasaran—termasuk lapangan terbang, pesawat, dan bahan bakar stasiun—di Shayrat Air Base, kata pejabat terkait yang tidak mau disebutkan namanya.
Perkiraan kerusakan dari serangan tersebut tidak dapat segera diketahui.
Televisi pemerintah Suriah mengatakan bahwa “agresi Amerika” telah menargetkan pangkalan militer Suriah dengan sejumlah rudal menyebabkan kerugian.
“Malam ini saya memerintahkan serangan militer yang menargetkan pada pangkalan udara Suriah tempat serangan kimia diluncurkan. Ini adalah untuk kepentingan keamanan nasional yang vital dari Amerika Serikat untuk mencegah dan menghalangi penyebaran dan penggunaan senjata kimia mematikan,” kata Trump.
“Tidak mungkin ada perdebatan bahwa Suriah menggunakan senjata kimia terlarang yang melanggar kewajibannya berdasarkan konvensi senjata kimia dan mengabaikan desakan Dewan Keamanan PBB,” tambahnya.
Trump memerintahkan serangan hanya sehari setelah ia menuding Assad untuk serangan kimia pekan ini yang menewaskan sedikitnya 70 orang, banyak dari mereka anak-anak, di kota Suriah, Khan Sheikhoun. Pemerintah Suriah membantah berada di balik serangan itu.
Respons yang relatif cepat untuk serangan kimia dari Trump untuk menghadapi tumbuhnya masalah global dari Korea Utara ke China, Iran, dan ISIS. Respons ini juga mungkin dimaksudkan untuk mengirim pesan ke kawan maupun lawan dari tekadnya untuk menggunakan militer jika dianggap perlu. |
Reporter: Moedja Adzim