Wartapilihan.com, Jakarta – Dalam rangka mewujudkan kaum muda yang berkepribadian, berwatak, dan handal, gerakan Pramuka selalu menjalin kerjasama kemitraan dengan berbagai instansi pemerintah maupun swasta yang sejalan dengan misi gerakan Pramuka. Hal itu diutarakan Ketua Kwartir Nasional Pramuka, Adhyaksa Dault saat Rapat Dengar Pendapat dengan Badan Anggaran DPR, Kamis (30/3).
“Kita banyak menjalin kerjasama kemitraan antara lain revolusi mental dengan Kemenko PMK, Pendidikan Bela Negara dengan Menteri Pertahanan, Menteri Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga,” ujar Adhyaksa.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta krisis multi dimensi dan ekses-ekses proses reformasi, telah membawa dampak positif sekaligus negatif pada perkembangan tingkah laku dan watak kaum muda, dengan kondisi tersebut, pengaruh pendidikan non-formal kepada kaum muda sangat besar.
“Peluang tersebut merupakan satu tantangan bagi kami untuk meningkatkan kualitas gerakan Pramuka, sehingga dapat mewujudkan Pramuka yang relevan dengan kebutuhan anak muda untuk melakukan perubahan (Scout for Change),” paparnya.
Berdasarkan data anggota gerakan Pramuka per Juni 2006 dari 33 Kwartir Daerah/Provinsi, perbandingan jumlah Pembina dan anggota muda adalah 1:18. Perbandingan tersebut tidak merata di setiap Kwartir Daerah. Bahkan di beberapa Kwartir Daerah memiliki perbandingan antara Pembina dan anggota muda di atas ratio 1:30.
“Idealnya agar proses pembinaan benar-benar dirasakan oleh setiap anggota pramuka, maka perbandingan antara Pembina dan anggota muda adalah 1:10. Kondisi ini menunjukkan bahwa jumlah dan kualitas pembina Pramuka perlu terus ditingkatkan agar menghasilkan anggota muda yang berkualitas,” Adhyaksa menjelaskan.
Program-program yang dilakukan dalam rangka mencapai visi dan misi Kwarnas gerakan Pramuka untuk mendidik dan melatih anak muda, melalui empat hal pokok, yaitu revitalisasi pendidikan tenaga pembina dan pelatih, revitalisasi fungsi pendidikan gerakan Pramuka, revitalisasi sasaran anak didik, dan revitalisasi sarana/prasarana pendidikan.
“Upaya yang kita lakukan untuk meningkatkan mutu adalah melaksanakan berbagai pendidikan dan pelatihan, antara lain kursus mahir dasar, kursus mahir lanjutan, kursus pelatihan dasar, kursus pelatih lanjutan, dan pelatihan alam terbuka. Sedangkan untuk pimpinan kwartir daerah perlunya pelatihan kepemimpinan dan manajemen gerakan Pramuka,” tukasnya.
Selain pembinaan, Kwarnas Pramuka mengadakan Raimuna Nasional XI Tahun 2017 Agustus mendatang sebagai kegiatan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pendega, menggabungkan konsep Perkemahan Antar Saka, Perkemahan Wirakarya, dan Pertemuan Besar. Raimuna berasal dari bahasa Ambai, daerah Yapen Timur dan Papua. Memiliki arti sekelompok orang dengan semangat tinggi untuk mencapai tujuan bersama.
“Raimuna diikuti oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berusia 16-25 tahun. Besar harapan kami pemerintah melalui DPR dapat mendukung dan memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan kami,” tutupnya. |
Reporter: Ahmad Zuhdi