Dalam ceramahnya, ia mengulangi surat Ali Imran ayat 110 yang mengatakan: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Wartapilihan.com, Jakarta –Ulama asal Texas Amerika, Syekh Yusuf Estes mengungkapkan kegembiraannya dapat mengunjungi Indonesia. Hal itu disampaikan Syekh Yusuf dalam ceramah internasional yang dihadiri ribuan peserta di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (21/3).
“Selama 27 tahun silam, saya selalu ingin melihat tempat dimana populasi umat Islam terbesar di dunia. Bagaimana cara mereka mengamalkan Islam. Dan alhamdulillah saya dapat kesini (Indonesia),” kata Yusuf.
Namun, ia merasa ada sesuatu yang mengganjal pada dirinya. Dalam ceramah bertajuk “The Light of Islam” itu, Yusuf mengutarakan banyak umat Islam tidak memahami surat An Nur yang berarti cahaya.
“Semua surat penting, surat (An Nur) ini juga penting untuk saudara perempuan kita tentang hijab,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pemilik Guide US TV ini menerangkan bahwa Allah membuat suatu hal pada diri manusia yaitu fitrah. Dia membiarkan individu untuk memilih dengan cahaya yang dimiliki. Apakah manusia tumbuh dengan cahaya (Allah) atau padam dengan cahaya.
“Allah tidak memaksa siapapun untuk menerima cahaya. Tidak ada paksaan dalam Islam,” kata Yusuf seraya membacakan surat Al Baqarah ayat 256 dan 257.
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ.
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ ۗ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”
“Siapapun yang menolak Allah dan menerima thaghut, maka mereka memilih kegelapan dan tinggal di tempat yang seburuk-buruknya,” imbuh Yusuf.
Selain safari dari satu tempat ke tempat lain, ulama penggila kopi ini juga membuat Pusat Dakwah Kopi di California Amerika. Karena itu, Yusuf berharap dan berdoa, kunjungannya ke Indonesia mendapatkan bekal guna disampaikan ke masyarakat muslim di Amerika.
“Saya juga berharap bahwa sesuatu yang kami tinggalkan disini akan menyadarkan tanggung jawab ribuan muslim untuk menyampaikan dakwah dimanapun dan kapanpun. Kuntum khayra ummah,” tandasnya.
Ahmad Zuhdi