Para sahabat belajar agama dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dimulai dari tauhidullah, bukan dari ibadah.
Wartapilihan.com, Depok– Maka ibadah, dzikir dan do’a jangan dijadikan nomer satu, tapi jangan pula diabaikan dan ditinggalkankan, karena ibadah dan dzikrullah adalah merupakan bagian penting dari implementasi tauhidullah.
Islam adalah agama tauhid dengan implementasi dan manifestasi menyeluruh.
Maka siapa orang yang merasa sebagai muslim namun menafikan politik Islam ( siyasah syar’iyah ) seperti mengangkat pemimpin dari kalang muslim yang mukmin ( muwahhid/bertauhid ) dan mendirikan pemerintahan bersyariat Islam sehingga dia hanya menegakkan ubudiyah saja maka Islamnya tidak sempuna dan bisa jadi malah batal.
Maka, belumlah seseorang itu disebut bertauhid, minimal dia mendakwahkan tauhid dan hatinya berpihak kepada implementasi tauhidullah.
Ibadah seperti shalat, zakat, puasa, haji dan siyasah syar’iyah baru diterima Allah Ta’ala apabila berdiri di atas i’tiqadiyah ( aqidah tauhid ) yang lurus dan bersih dari noda kesyirikan.
Tanpa tauhid dan ditambah pula menafikan Islam menyeluruh ( sebagai way of life ), sekalipun seorang itu mengklaim dirinya muslim dan ahli ibadah, maka klaim dan ibadahnya sia-sia belaka.
( Iwan Hasanul Akmal )