Judul buku: Jejak Cahaya dan Air Mata
Penulis: Nexhma Sheera
Penerbit: Pustaka Hujjatul Islam, 2017, 312 halaman
Pada masa keemasannya, Andalusia dikenal sebagai wilayah yang dipenuhi cahaya karena kedatangan Islam pasca kekuasaan Raja Roderick yang lalim. Ilmu berkembang begitu pesat di Andalusia, peradaban yang sangat memukau. Namun, semenjak kedatangan inkuisisi Kristen, surga itu tak lagi nampak; berubah jadi pertumpahan darah dan air mata.
Wartapilihan.com —Bisakah Anda bayangkan, di tengah kehidupan yang mapan dan menentramkan, tiba-tiba harus menghadapi perang yang menghilangkan nyawa keluarga dan sanak saudara? Bukan hanya perang, tetapi juga penindasan akan agama–dimana penindasan itu berbentuk pembaptisan masal secara paksa. Cerita tentang sejarah ini dikemas dalam Novel bermuatan sejarah berjudul ‘Jejak Cahaya dan Air Mata’ yang ditulis oleh Nexhma Sheera.
Penulis sendiri begitu bergidik membayangkan jika ada di jaman tersebut. Ya, rupanya pada Abad 15 tepatnya tahun 1491, telah terjadi perebutan kekuasaan oleh pihak Gereja Kristen kepada Kerajaan Granada, Andalusia. Lembaga inkuisisi dari pihak Kristen berjalan dari kota ke kota di Spanyol untuk membaptis sebanyak-banyaknya orang yang bukan Kristen Katolik, termasuk Kristen Unitarian, maupun kepercayaan lainnya. Jika tidak, maka ada konsekuensi berupa disiksa dan mati secara perlahan. Kalaupun dibaptis, jika ritual yang dilakukan tidak sesuai akan mengalami penyiksaan.
Sejarah yang memilukan ini diceritakan dari mata seorang perempuan bernama Ayesha Abdurrahman. Ia meninggalkan sebuah catatan perjalanan panjang ketika masa-masa perang dan inkuisisi Kristen itu terjadi. Buku itu, beratus-ratus tahun kemudian ditemukan oleh Raul, seorang laki-laki yang hidup di jaman serba instan dan modern.
Raul menemukan buku itu di gudang, di rumah peninggalan orangtuanya. Ia berpindah dari Amerika ke kampung halamannya, Spanyol, karena sedang krisis ekonomi di Amerika. Semenjak menemukan buku itu, ia begitu penasaran akan isinya, hingga ia mengunjungi langsung tempat-tempat di Granada agar tahu dan dapat melihat langsung tempat Ayesha mengalami masa-masa itu.
Buku setebal 312 halaman ini patut untuk dibaca karena bahasanya yang mudah dicerna dan dipahami. Anda dapat lakukan wisata sejarah yang sangat personal dan mendalam dari buku ini. Selain itu, umat Islam perlu untuk mengetahui sejarah kegemilangan Islam di masa lalu agar tahu mengapa saat ini Islam masih ada dalam masa kegelapan.
Dari buku yang dipublikasikan oleh Pustaka Hujjatul Islam pada tahun 2017 ini mesti ada dalam buku-buku koleksi kesukaan Anda, karena Anda bisa sampaikan kepada anak-anak maupun cucu bahwa Islam pernah meraih masa kegemilangannya, dan bukan tak mungkin Islam akan jaya lagi di masa yang akan datang.
Peradaban memang akan hancur, sebaik dan secanggih apapun seseorang membangunnya. Tetapi, manusia perlu untuk berikhtiar penuh menjalani misi hidupnya di bumi sebagai bagian untuk menegakkan Ad-diin Islam di bumi dalam rangka menolong Agama Allah. Masalah apakah peradaban itu kelak akan terbentuk atau tidak, hal itu semata hak prerogatif Allah Ta’ala.
Eveline Ramadhini