Beberapa nama digadang-gadang mendampingi mantan Menteri ESDM itu pada Pilkada 2018 mendatang.
Wartapilihan.com, Jakarta –Pilkada adalah momentum penting bagi masyarakat untuk memilih pemimpin. ini kesempatan untuk melakukan evaluasi sekaligus melakukan pembaharuan yang diperlukan. Kontestasi politik yang harus dilalui hanyalah instrumen, bukan tujuan akhir. Hal itu disampaikan Sudirman Said dalam persiapan pengumuman Cawagub Pendamping.
“Tujuan akhirnya adalah meyakinkan duduknya pemimpin terbaik yang akan membawa kemaslahatan bagi sebanyak-banyaknya warga,“ ujar calon gubernur Jateng Sudirman Said Selasa di bilangan Kebayoran, Jakarta (2/1).
Karena itu, lanjut Dirman, penting diberikan ruang yang cukup bagi kompetisi yang sehat. Menurutnya, kompetisi sehat adalah kompetisi yang diikuti oleh kandidat yang berintegritas tinggi, kompeten sebagai pemimpin. punya visi jauh ke depan, dan punya misi kuat mensejahterakan rakyatnya.
“Pemimpin harus punya visi jauh ke depan dan punya misi kuat mensejahterakan rakyatnya,” papar Dirman.
Sebelumnya, Dirman intens melakukan pertemuan dengan Kiyai Maimoen Zubair, ulama sepuh yang paling berpengaruh di Jawa Tengah. Dalam pertemuan itu, Maimoen mengatakan bahwa Jawa Tengah adalah tulang punggung republik. Tanpa Jateng Indonesia tidak ada. Karena itu, dia berpesan kepada Cawagub itu daerah Jateng harus dijaga dengan baik.
“Tidak lama, saya berangkat haji dan alhamdulillah jumpa beliau kembali di Mekkah dan beliau mengucapkan hal yang sama. 32 pahlawan nasional datang dari Jateng, Sekolah Militer di Malang, Semarang, agama-agama terbesar lahir di Jateng, Candi-Candi besar di Jateng, Laksamana Cheng Ho di Semarang, begitupun Wali Songo di pantai utara. Jadi wajar kalau Jateng dibilang tulang punggung republik,” ungkapnya.
Kendati Ganjar memiliki elektabilitas tinggi dan memiliki pengaruh kuat di tingkat grassroot (masyarakat akar rumput), Dirman mengaku optimis akan mengalahkan incumbent Ganjar Pranowo pada Pilkada mendatang. Menurutnya, semua potensi elemen dan pranata sosial siap mendukungnya menjadi orang nomor satu di Jawa Tengah.
“Politisi punya satu jalur network, termasuk tokoh agama, praktisi dan juga jalur lain. Seperti Kadin, Organisasi Profesi, jalur nelayan dan petani. Semuanya akan menjadi instrumen untuk membangun penetrasi ke bawah,” ucapnya.
Sebagai salah satu bakal Calon Gubernur Jawa Tengah, dia merasa bersyukur telah melalui proses penjaringan dan penyaringan yang sehat oleh tiga Partai Politik yaitu Partai Gerindra. Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Setelah melalui proses internal yang demokratis dan terbuka. Dirman menjelaskan, para Pemimpin ketiga Parpol memutuskan secara formal untuk mencalonkan dirinya sebagai Calon Gubernur jawa Tengah periode 2018-2023 dalam Pilkada 2018.
“Ketiga Partai Politik ini selanjutnya memberi mandat kepada saya untuk menjaring dan menyaring kandidat Calon Wakil Gubernur yang akan menjadi pasangan dalam Pilkada 2018. Dalam proses penjaringan dan penyaringan ini, kami sepakat dengan kriteria-kriteria untuk mendapatkan calon terbaik. Yaitu integritas, kapabilitas, elektabilitas, dan kompatibilitas atau kecocokan yang mencakup kesamaan visi dan nilai-nilai idealisme dalam memperjuangkan kepentingan rakyat Jawa Tengah,” urai dia.
Sebagai Calon Gubernur, dia menambahkan, idealnya calon pasangannya adalah tokoh yang memiliki penerimaan dan akar budaya yang kuat di jawa Tengah. Secara kualitatif saling melengkapi satu sama lain, dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Sejauh ini telah muncul beberapa usulan nama, yang semakin hari semakin diyakininya sebagai tokoh-tokoh terbaik di Jawa Tengah. Tokoh dan institusi yang mengusulkan baik. nama-nama yang diusulkan juga baik.
“Hal ini patut saya syukuri sebagai kepercayaan kepada saya, dan sebagai bentuk dukungan nyata dalam proses-proses ke depan. Proses pemilihan nama-nama ini akan difinalkan dalam pekan ini,” imbuh dia.
Meskipun seluruh pimpinan partai politik pendukung telah memberi mandat kepada dirinya, mantan Menteri ESDM ini tetap akan menjaga fatsun dengan terus berkonsultasi sebelum keputusan final diambil. Karena yang dipilih untuk cawagub hanya satu orang, sementara usulan nama-nama demikian banyak. Dia menyatakan, jika dirinya terpilih nama-nama yang sempat diusulkan sebagai pendamping itu akan tetap dijadikan mitra dalam membangun Jawa Tengah.
“Nama-nama yang diusulkan adalah nama-nama yang memiliki reputasi baik. Saya tentunya memerlukan pikiran dan tenaga untuk membangun Jawa Tengah,” jelas dia.
Dalam proses pemilihan Cawagub dan juga proses Pilkada selanjutnya ke depan, dirinya akan bersungguh-sungguh berupaya merajut kebhinekaan dan mendorong persatuan sebanyak mungkin elemen masyarakat, baik partai politik. ormas, organisasi kebudayaan. kepemudaan, dan jejaring sosial lainnya. Karena Pilkada sesungguhnya bukanlah tujuan, Pilkada hanyalah sarana.
“Tujuan akhirnya adalah mencapai tujuan bernegara yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, mendorong agar rakyat kita mampu menjadi warga dunia. Begitupun di Jawa Tengah, siapa pun yang memimpin ke depan harus menempatkan kesejahteraan dan keadilan masyarakat sebagai tujuan akhir,” tandasnya.
Dirman menutup, tidak ada keadilan sosial yang dapat dicapai tanpa persatuan, sebaliknya tidak mungkin ada persatuan tanpa suasana keadilan sosial. Karena itu yang hendak dia perjuangkan sesungguhnya adalah merajut kemajemukan, mendorong persatuan untuk mewujudkan keadilan sosial.
“Saya ingin mempersatukan sebanyak mungkin elemen untuk mewujudkan cita-cita bersama. yaitu: keadilan sosial bagi seluruh rakyat. rakyat jawa Tengah tentu saja. yang tidak saja merupakan bagian dari rakyat Indonesia. tapi juga merupakan nilang punggung Republik lndonesia,” pungkas dia.
Sebagai informasi, beberapa nama yang digadang-gadang menjadi Cawagub Sudirman Said yaitu Ferry Juliantono, Gus Yusuf Khudori, mantan Bupati Kebumen Rustiningsih, Arianti Dewi, Gus Wafie, Gus Yasin, dan Gus Kamil. Rencananya, dia akan mengumumkan nama Cawagubnya sebelum batas tanggal 10 Januari mendatang kepada publim.
Ahmad Zuhdi