Shamsi Ali: Empati untuk Muslim AS Meluas

by
Rally bertajuk "Today I am Muslim Too" digelar koalisi antara agama di Amerika Serikat sebagai bentuk dukungan kepada umat Islam pada tahun 2011. Foto: fi2w.org

Wartapilihan.com, Amerika Serikat – Presiden Nusantara Foundation Imam Shamsi Ali menilai geliat Islamophobia di Amerika Serikat terus meningkat pasca Donald Trump mengeluarkan larangan pendatang dari tujuh negara mayoritas muslim. Kasus-kasus kekerasan menimbulkan banyak kekhawatiran bagi komunitas muslim.

Meski demikian, ada hikmah besar di balik itu semua, yakni munculnya empati dan solidaritas dari masyarakat Amerika secara luas. Dari mulai pejabat politik yang berseberangan dengan Donald Trump, pemilik Facebook, pimpinan agama termasuk Yahudi, pengamat, masyarakat Hollywood, dan kelompok masyarakat lainnya.

“Rally dan demonstrasi yang terjadi di mana-mana, mulai dari jalan-jalan, depan Trump Tower, kantor-kantor pemerintahan, bandara-bandara, hingga ke White House dan Kongres pada umumnya, diinisiasi dan diramaikan oleh teman-teman Amerika non Muslim,” ujar Shamsi Ali dalam keterangan tertulisnya yang diterima Warta Pilihan, Rabu (8/2).

Salah satu yang unik, kata imam besar New York ini, adalah keterlibatan masyarakat Yahudi dalam membela hak-hak Muslim. Dukungan dan solidaritas teman-teman non Muslim yang masif ini menjadi pressure hingga Hakim Agung Amerika membatalkan keputusan Trump.

“Dukungan dan solidaritas teman-teman non Muslim di Amerika tidak saja resistensi terhadap keputusan pelarangan Donald Trump terhadap Muslim dari tujuh negara itu. Tapi memang sejak lama ketika fenomena Islamophobia dan anti Muslim meninggi di Amerika,” papar Shamsi Ali yang telah tinggal di New York sejak tahun 1997 ini.

Pada tahun 2010, misalnya, ketika Komunitas Muslim New York akan membangun Islamic Center dekat Ground Zero (WTC). Masyarakat Amerika kala itu ikut termakan oleh politisasi isu agama Ketua Komite Keamanan Dalam Negeri (Homeland Security) Peter King yang mengadakan dengar pendapat dengan tema “radikalisasi Muslim Amerika”.

“Tema dengar pendapat ini tentu sangat menyinggung bahkan menyakiti masyarakat Amerika. Karena asumsi yang terbangun kemudian adalah bahwa masyarakat Muslim Amerika sedang mengalami proses radikalisasi di Amerika Serikat,” ujar Direktur Jamaica Muslim Center ini.

Menyikapi ini, masyarakat non Muslim sangat terusik, bahkan menganggap isu tersebut bukan lagi isu kelompok tertentu. Melainkan isu nasional karena dinilai bertentangan dengan dasar konstitusi yang menjamin keadilan untuk semua (justice for all), sekaligus menginjak-injak nilai toleransi dan kebebasan beragama.

“Merespon rencana itu, saya pribadi didatangi oleh banyak teman-teman pimpinan agama di kota New York menanyakan jika mereka dapat membantu ketidakadilan (unfairness) sikap dari Ketua Homeland Security itu. Dan mereka mengusulkan jika komunitas Muslim mengadakan rally atau demonstrasi dengan tema: Today I am a Muslim too (hari ini saya juga seorang Muslim),” tukas imam asal Sulawesi ini.

Kini, lanjut Shamsi, dengan keadaan sosial yang mengkhawatirkan, warga Muslim kembali mendapat dukungan dan solidaritas yang luar biasa dari teman-teman warga Amerika non Muslim. Termasuk mengusulkan agar kembali diadakan rally dengan tema yang sama di tahun 2010 itu.

“Tentu sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan segera saya tangkap tawaran itu. Dan dalam waktu sekejap rencana itu diamini oleh berbagai kalangan komunitas antar agama, Yahudi, Kristen, Budha, Hindu, Sikh. Bahkan organisasi-organisasi massa non agama juga menyatakan ingin bergabung membela komunitas Muslim,” katanya.

Rencana rally akan dilangsungkan pada tanggal 19 Februari, dengan mengambil tempat di Time Square, pusat kota New York. Untuk keperluan logistik dan perizinan, Shamsi Ali telah melibatkan teman-teman Muslim di kepolisian kota New York (NYPD).

Sebagaimana pada tahun 2010 lalu, selain pimpinan agama-agama besar dan berpengaruh di Amerika, agenda ini turut melibatkan Russell Simmons, Hiphop mogul yang sangat terkenal dan berpengaruh di lingkungan Hollywood.

“Rencananya juga rally akan dihadiri oleh para aktivis dan pejabat tinggi seperti walikota dan gubernur negara bagian New York. Insya Allah!” tutupnya.

Redaksi: Pizaro

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *