Rusia dan Cina Menveto Sanksi PBB untuk Suriah

by
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Vladimir Safronkov berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB setelah pemungutan suara pada resolusi untuk melarang pasokan helikopter untuk pemerintah Suriah dan memasukkan ke dalam daftar hitam komandan militer Suriah atas tuduhan serangan gas beracun di markas besar PBB di New York City, AS, 28 Februari 2017. Foto : REUTERS / Mike Segar

Wartapilihan.com, New York – Rusia pada Selasa (28/2 ) menjatuhkan veto ketujuh untuk melindungi pemerintah Suriah dari tindakan Dewan Keamanan PBB. Selain itu, Rusia juga menolak tawaran dari kekuatan-kekuatan Barat untuk menjatuhkan sanksi atas tuduhan serangan senjata kimia yang dilakukan pemerintan Suriah pada konflik Suriah selama enam tahun.

Tiongkok mendukung Rusia dan menjatuhkan veto keenam pada Suriah. Rusia telah mengatakan pemungutan suara pada resolusi yang dirancang oleh Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat akan mengancam pembicaraan damai yang dipimpin PBB antara pihak-pihak yang bertikai di Suriah di Jenewa yang dimulai pekan lalu.

Sembilan anggota dewan memilih mendukung, Bolivia menentang, sementara Mesir, Ethiopia, dan Kazakhstan abstain. Sebuah resolusi membutuhkan sembilan suara mendukung dan tidak ada veto oleh Amerika Serikat, Perancis, Rusia, Inggris atau China untuk diadopsi.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, menggambarkan rancangan resolusi pada Selasa (28/2) sebagai “benar-benar tidak pantas.”

“Untuk teman-teman saya di Rusia, resolusi ini sangat tepat,” Kata Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, kepada dewan setelah pemungutan suara, seperti dikutip Reuters.

“Ini adalah hari yang menyedihkan di Dewan Keamanan ketika anggota mulai membuat alasan bagi negara-negara anggota lainnya yang membunuh rakyat mereka sendiri. Dunia ini pasti tempat yang lebih berbahaya,” imbuhnya.

Pemungutan suara ini merupakan salah satu konfrontasi pertama di PBB antara Rusia dan Amerika Serikat sejak Presiden AS Donald Trump menjabat pada bulan Januari. Padahal, Trump berjanji untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan Moskow.

Negara-negara Barat mengajukan resolusi dalam menanggapi hasil investigasi oleh PBB dan Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).

Penyelidikan internasional menemukan, pasukan pemerintah Suriah bertanggung jawab atas tiga serangan gas klorin dan militan ISIS telah menggunakan gas mustard.

Duta Besar Inggris untuk PBB, Matthew Rycroft, mengatakan kepada dewan sebelum pemungutan suara: “Ini adalah tentang mengambil sikap ketika anak-anak diracun. Sederhana saja. Ini tentang mengambil sikap ketika warga sipil menjadi cacat dan dibunuh dengan senjata beracun…”

Duta Besar Prancis untuk PBB, Francois Delattre, mengatakan, kegagalan oleh dewan untuk bertindak akan “membuat pesan impunitas.”

Duta Besar Tiongkok untuk PBB, Liu Jieyi, mengatakan, terlalu dini untuk bertindak karena penyelidikan internasional itu masih berlangsung.

“Kami menentang penggunaan senjata kimia,” katanya.

Rancangan resolusi akan melarang penjualan atau penyediaan helikopter untuk pemerintah Suriah karena penyelidikan PBB/OPCW menemukan pasukan pemerintah Suriah telah menggunakan helikopter untuk menjatuhkan bom barel yang mengandung gas klorin.

Selain itu, diusulkan pula sanksi yang menargetkan larangan perjalanan dan pembekuan aset pada 11 komandan militer Suriah dan pejabat, serta pada 10 anggota pemerintahan dan entitas terkait. | Reuters

Reporter : Moedja Azim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *