Tahukah Anda? Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Enviromental Research mengatakan, paparan polusi udara meningkatkan risiko Alzheimer dan keinginan bunuh diri.
Wartapilihan.com, Jakarta– Penyakit Alzheimer merupakan kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku pada penderita akibat gangguan di dalam otak yang sifatnya progresif atau perlahan-lahan.
Penyakit yang biasanya menjangkit para lansia, namun penelitian terbaru mengungkapkan, polusi udara yang mengandung partikel tertentu dapat mempengaruhi otak dan ingatan manusia.
“Penyakit Alzheimer bisa dimulai dari masa kanak-kanak karena lingkungan tercemar. Kita harus menerapkan tindakan pencegahan yang efektif sejak dini, bahkan sebelum bayi lahir,” kata Dr. Lilian Calderón-Garcidueñas, pemimpin penelitian dari University of Montana, dilansir dari National Geographic Magazine Indonesia, Jum’at, (11/5/2018).
Ia menegaskan, tidak ada gunanya mengambil tindakan reaktif beberapa dekade kemudian “Memperhatikan kondisi lingkungan, nutrisi, metabolisme, dan faktor genetik, adalah kunci untuk mencegah penyakit Alzheimer,” tambah dia.
Hasil lebih lanjut menunjukkan bahwa polusi udara meningkatkan protein hyperphosphorylated tau dan beta amyloid yang juga dikaitkan dengan Alzheimer.
Menurut studi tersebut, paparan partikel udara halus dalam jangka panjang meningkatkan kadar ‘protein Alzheimer’, APOE4, yang dikaitkan dengan demensia dalam waktu cepat. Juga bisa meningkatkan keinginan bunuh diri seseorang hingga 4.92 kali lipat.
Para peneliti mengemukakan, partikel halus tersebut dapat memasuki otak manusia saat bernapas. Selanjutnya, partikel tersebut menjelajahi bagian tubuh melalui aliran darah. Partikel yang beratnya kurang dari 0,0025 mg ini biasanya berasal dari asap kendaraan dapat menyebabkan inflamasi.
“Inflamasi sendiri berkaitan dengan Alzheimer dan masalah kesehatan mental,” tutur Dr. Lilian.
Studi terbaru ini dilakukan di kota Meksiko yang merupakan rumah bagi 24 juta orang yang terpapar partikel halus polusi setiap harinya.
“Para peneliti menganalisis hasil otopsi dari 203 jenazah berusia 11 bulan hingga 40 tahun. Belum jelas apa penyebab kematian mereka, namun peneliti menemukan jumlah protein yang sama banyaknya dengan penderita Alzheimer,” pungkas dia.
Eveline Ramadhini