Wartapilihan.com, Malaysia – Persatuan Ulama Sedunia haramkan pilih Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 19 April mendatang. Pernyataan organisasi yang bertaraf internasional ini ditandatangani oleh Naib Ketua Persatuan Ulama Sedunia, wilayah Asia Timur, Ustadz Abdul Hadi Awang pada 12 April 2017.
Pernyataan yang diterima Warta Pilihan hari ini (13/4), disebarkan oleh Amanah Ikatan Ulama Dunia Kantor Perwakilan Asia Timur. Dalam pernyataan itu ditulis bahwa kesempurnaan Islam itu meliputi politik yang membedakannya dengan ajaran lain yang memisahkan politik daripada agama.
Islam meletakkan pemilihan ketua (pemimpin) dalam masyarakat sebagai amanah terpenting dan terbesar. “Ketua negara dan ketua masyarakat umum termasuk dalam perkara Wilayah ‘Aamah, dalam aspek negara, seperti Pemilihan Gubernur DKI Jakarta juga adalah perkara yang sama dan sangat besar amanah dan kewajibannya,”ungkap Abdul Hadi Awang.
Beberapa poin yang penting dari pernyataan Persatuan Ulama Sedunia itu antara lain: (1) Menyerahkan amanah kepada orang yang layak, (2) amanah itu dilaksanakan oleh umat Islam saja yang mampu berlaku adil terhadap semua berprinsipkan Iman dan Islam, (3) Peranan Ulil Amri dari kalangan orang-orang yang beriman, yang bukan saja budiman, (4) Hubungan semua penyelesaian dengan Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah S.A.W. dan hubunganya dengan keimanan kepada Allah, Rasul dan Hari Akhirat.
Mengenai pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Amanah Ikatan Ulama Dunia Kantor Perwakilan Asia Timur menegaskan haram memilih pemimpin yang bukan Islam. Pasalnya, jabatan Gubernur merupakan jabatan penting, maka wajib pemimpinnya muslim.
Menurut Ustadz Abdul Hadi, para ulama pewaris ajaran para Anbiya. “Akhirnya Nabi akhir zaman S.A.W. mewajibkan syarat Islam adalah pertama memilih pemimpin, mendahului syarat Adalah (tidak fasik), ilmu dan lain-lain. Kecuali Bani Israel yang dimurkai Allah mensyaratkan kekayaan harta,” terang ulama besar dari Malaysia ini sambil mengutip surat Al Baqarah 247.
“Jabatan gubernur adalah Wilayah ‘Ammah yang mensyaratwajibkan Islam, ‘Adalah (adil/tidak fasik) serta melindungi realitas penduduk terbesar,”papar pernyataan para Ulama dalam Bahasa Melayu ini.
Akhirnya Persatuan Ulama Sedunia ini menyatakan,”Maka haram memilih Basuki T. Purnama (Ahok) menjadi Gubernur Jakarta. Lebih haram lagi dipilih kalau dicampur sebab kekayaannya.” |
Reporter: Eveline Ramadhini
Agama kita mengajarkan kaum agama lain Tidak punya hak dalam organisasi publik. Mis. Jadi Gubernur.
Tapi mereka punya kewajiban dalam organisasi publik. Seperti patuh hukum. Bayar pajak dll
Sementara hak nya sedapat mungkin HANYA untuk kaum kita aja.
Makanya sedapat mungkin kita nuntut uang publik (dana pajak dari semua agama) terbanyak hanya untuk agama kita. Dan negara wajib memaksakan pajak ke semua agama. Tapi agama kita harus bilang ga boleh memaksa. Nanti setelah negara memaksa pajak. Baru kita nikmati.
Meski dana tsb adalah dana pajak/cukai miras
Yg kamu bicarakan adalah personal bukan agama Islam. Kalau kamu bicara agama Islam bicarakan sesuai AlQuran dan hadist. Dan ingat, aturan yg ada dalam AlQuran dan hadist hanya berlaku bagi orang yg percaya dan mengimaninya.