Utusan khusus PBB ingin memulai kembali perundingan saat kepala dinas kemanusiaan memperingatkan bahwa tujuh juta jiwa ‘berada di puncak kelaparan’.
Wartapilihan.com, Yaman – Pejabat PBB telah memperingatkan bahwa konflik di negara termiskin di Arab, Yaman, semakin meningkat setiap hari dengan kelompok bersenjata yang terus berkembang, ribuan orang menghadapi epidemi kolera, dan sebanyak tujuh juta jiwa “di puncak bencana kelaparan”.
Berbicara di depan Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu (12/7), Ismail Ould Cheikh Ahmed, utusan khusus PBB untuk Yaman, meminta semua pihak harus “bertindak demi perdamaian,” katanya “banyak alasan yang tidak dapat diterima terutama bila solusi tersebut sudah di depan mata.”
“Kesempatan untuk mencapai perdamaian belum hilang,” katanya. Ia mendesak para pemimpin politik untuk mengakui bahwa “kelanjutan perang hanya dapat menyebabkan kerugian manusia dan fisik”.
Dalam pertemuan yang sama, kepala kemanusiaan PBB, Stephen O’Brien, mengatakan bahwa pihak-pihak yang bertikai dan pendukung luar mereka seharusnya merasa “bersalah secara mendalam” dalam mengepung sebuah konflik yang memburuk yang telah menyebabkan jutaan warga sipil Yaman “menderita rasa sakit dan penderitaan yang tak terduga”, termasuk tujuh juta orang sekarang “di titik puncak kelaparan.”
Dia mendesak Dewan Keamanan untuk “bersandar jauh lebih keras dan efektif pada para pihak, dan pihak luar Yaman yang memimpin kebijakan dan tindakan ini.”
O’Brien mengatakan kasus kolera yang dicurigai telah dilaporkan di hampir semua distrik di negara tersebut dan setidaknya 1.740 orang telah meninggal dunia.
Anggaran kemanusiaan senilai 2.1 miliar dollar untuk Yaman hanya 33 persen didanai dan tanggapan terhadap epidemi kolera membutuhkan tambahan 250 juta dollar, namun hanya 47 juta telah diterima, katanya.
“Skandal kolera ini sepenuhnya dilakukan oleh pihak-pihak yang bertikai dan pihak-pihak yang berada di luar perbatasan Yaman yang memimpin, memasok, berperang dan melanggengkan ketakutan dan pertempuran,” kata O’Brien.
Pada hari Selasa (11/7), Komite Internasional Palang Merah melaporkan bahwa kasus kolera yang dicurigai telah melampaui 300.000 orang. Demikian dilaporkan Al Jazeera. II
Moedja Adzim