Wartapilihan.com, Sydney – Perdana Menteri Israel menghabiskan waktu dua setengah jam lebih lama untuk memutar perjalanan ke Australia. Hal itu terjadi karena menghindari wilayah udara Indonesia.
Benjamin Netanyahu tiba di Sydney sekitar 06.30 waktu setempat pada Rabu (22/2) untuk kunjungan empat hari. Untuk kali pertama seorang perdana menteri Israel mengunjungi Australia.
Rata-rata penerbangan langsung dari Singapura ke Sydney memakan waktu sekitar delapan setengah jam. Namun, menurut pelacakan penerbangan situs FlightAware, total waktu penerbangan Netanyahu lebih dari 11 jam dengan jalur penerbangan memutar untuk menghindari wilayah udara Indonesia, seperti dilansir The Guardian (22/2).
Penerbangan yang dilakukan oleh El Al membawa bendera Israel yang dilarang terbang di wilayah udara banyak negara Muslim, termasuk Pakistan.
Indonesia adalah rumah bagi populasi terbesar Muslim di dunia dan populasi Muslim Indonesia kukuh mendukung perjuangan Palestina.
Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, tetapi tidak ada sanksi untuk perjalanan dan perdagangan. Israel memperpanjang kebijakan bebas visa ke negaranya untuk 83 negara pada bulan Desember 2015 dalam upaya untuk meningkatkan pariwisata.
Pada bulan Maret tahun lalu, Netanyahu menyerukan hubungan diplomatik secara resmi dengan Indonesia karena “banyak kesempatan untuk kerja sama bilateral”, terutama dalam teknologi.
Namun, pemerintah Indonesia mengatakan dalam sebuah tanggapan bahwa hubungan dengan Israel hanya akan dinormalisasi jika Palestina merdeka.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, “Hal yang paling penting adalah semangat untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.”
Sikap Turnbull dan Netanyahu
Dalam lawatannya ke Australia untuk kali pertama, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengutuk seruan dua mantan perdana menteri Australia untuk mengakui kedaulatan Palestina.
“Saya meminta kedua mantan perdana menteri (Bob Hawke dan Kevin Rudd) untuk mengajukan pertanyaan sederhana: Apa jenis negara yang mereka anjurkan? Sebuah negara yang menyerukan penghancuran Israel? Sebuah negara yang wilayahnya akan segera digunakan untuk Islam radikal?” kata Netanyahu pada konferensi pers, Rabu (22/2).
Mantan perdana menteri Rudd dan Hawke telah menyerukan Australia untuk secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara, seperti yang telah dilakukan Swedia.
Solusi dua negara telah menjadi kebijakan Timur Tengah yang didukung oleh Amerika Serikat dan Australia selama dua dekade terakhir.
Turnbull menegaskan akan tetap mendukung penuh solusi dua negara.
“Posisi kami adalah persis sama seperti yang telah dilakukan selama bertahun-tahun. Kami mendukung dua negara di mana … orang-orang Israel, rakyat Palestina hidup berdampingan sebagai hasil dari negosiasi langsung antara mereka,” katanya Turnbull.
Reporter: Moedja Adzim