Orang Indonesia yang ciri khas makanan pokoknya nasi, sangat menyukai memakannya ketika masih hangat. Namun secara medis, apakah nasi hangat baik untuk kesehatan?
Wartapilihan.com, Jakarta –-Dokter Dian Permatasari selaku ahli gizi mengatakan, nasi hangat lebih berpotensi untuk meningkatkan gula dalam darah. Pasalnya, nasi hangat, menurutnya, akan memacu rasa lapar sehingga memakan lebih banyak daripada porsi yang seharusnya.
“Nasi hangat memilili kadar gula lebih tinggi. Makan nasi lebih hangat lebih memacu rasa lapar kita sehingga ingin nambah lagi. Menghirup bau nasi saja, nafsu makan akan meningkat,” kata Dian, dalam acara ‘Ayo Hidup Sehat’, di Pulo Gadung, Jakarta, Rabu, (13/12/2017).
Hal ini perlu diperhatikan, terutama bagi orang yang ingin melakukan diet dan juga orang yang terkena diabetes. Ia menganjurkan agar memakan nasi maksimal setelah 15 menit didiamkan di ruangan terbuka.
“Lebih baik nasinya didiamkan sebentar selama 15 menit. Dan ketika makan diperhatikan, sebaiknya sekali makan hanya 5 atau enam sendok,” imbuhnya.
Selain itu, ia menerangkan, menambahkan minyak kelapa ke dalam nasi juga bermanfaat untuk menurunkan kalori dari nasi.
“Indeks glikemiknya nasi di atas 70, kalo ditambahkan minyak akan turun. Satu sendok teh dicampur satu cup beras akan menurunkan 40-50 persen kalori, bisa jadi tips untuk orang diabetes,” pungkas dia.
Selain itu, ia juga menyatakan, nasi yang dihangatkan akan berpotensi untuk menumbuhkan sel kanker di dalam tubuh.
“Sebaiknya nasi tidak dihangatkan, karena kanker dekat dengan glukosa. Semakin banyak glukosa, sel kanker akan meningkat, sel kanker akan berkembang dengan luar biasa,” pungkasnya.
Eveline Ramadhini