MINGGIR DULU BITCOIN, KINI SAATNYA TANAMAN HIAS!

by

Seorang warga Garut bernama Hidmat Syamsudin rela menukar sebuah rumah seharga Rp 500 juta miliknya dengan puluhan tanaman hias. Aksi Hidmat itu kini jadi perbincangan.

Wartapilihan.com, Jakarta– Total transaksinya Rp 500 juta untuk 40 jenis tanaman. Ada 2 jenis tanaman yang nilainya diatas Rp 50 juta. Tulip mania yang pernah terjadi 400 tahun silam kembali berulang. Sejarah mania terus akan berulang selama manusia masih punya emosi greed and fear.

(Tulip mania adalah periode selama Zaman Keemasan Belanda ketika harga kontrak untuk beberapa umbi tulip mencapai tingkat yang sangat tinggi, dan kemudian runtuh secara dramatis pada bulan Februari 1637. Istilah “tulip mania” sekarang sering digunakan secara metaforis mengacu pada gelembung ekonomi yang besar ketika harga aset menyimpang dari nilai intrinsic- Wikipedia)

Barangnya bisa beda-beda. Bisa tech stocks, bitcoin, batu akik atau tanaman hias. Tapi pada satu titik, bubble akan meledak dan harga akan anjlok. Valuasi yang terlalu tinggi dan tidak masuk akal akan menemui batasnya. Sebelum crash terjadi.

Harga itu selamanya dibentuk oleh supply and demand. Eforia memicu terjadinya ledakan demand. Kenaikan demand akan memicu kenaikan harga, apalagi jika pasokan supply tidak bisa mengimbangi ledakan demand. Eforia muncul karena faktor herd behavior. Perilaku latah memicu eforia.

Herd behavior (perilaku kerumunan yang latah) selalu akan memicu terjadinya eforia. Entah eforia batu akik, tech stocks, subprime mortgage, bunga tulip, anturium atau tanaman hias. Eforia akhirnya memicu kenaikan harga yang tak masuk akal. Namanya irrational exuberance.

Nanti saat eforia mereda, otomatis demand akan anjlok. Saat demand anjlok, maka harga jatuh. Eforia reda bisa karena jenuh atau mulai bosan, atau sadar harganya sdh gak masuk akal, atau pasokan supply datang melimpah…. Saat bubble meletus, terjadi panic selling. Akhirnya crash.

By the way, bisnis tanaman hias memang booming selama pandemi ini. Masuk akal terjadi booming. Karena stress di rumah saja, lebih baik pelihara tanaman hias. Bisa bikin hati lebih happy. Akibatnya demand tanaman hias meledak. Otomatis harga-harga juga naik karena permintaan yang tinggi.

Sampai kapan bisnis tanaman hias akan booming? Kayaknya akan terus bertahan lama selama pandemi masih ada. Sebab salah satu pelarian dari stress pandemi yang bagus itu ya pelihara tanaman hias. Terbukti secara saintifik. Pada sisi lain, pandemi akan masih lama berlangsung.

Yodhia Antariksa

(sebuah thread twitter @strategy_Bisnis)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *