Wartapilihan.com, Jakarta – Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin teringat dengan kisah yang dialami Khalifah Utsman bin Affan. Rasa prihatin, marah, kecewa dan lain sebagainya bercampur dalam dirinya, tetapi ia menerima takdir yang telah Allah tetapkan. “Saya meyakini Allah selalu memberikan hikmah yang terbaik untuk hambanya,” ujarnya dalam pengukuhan DPP ASKOPIS di Auditorium UIN Ciputat Jakarta, Selasa (7/3).
Ia menjelaskan, kisah Fitnatul Kubra menjadi sejarah besar dalam kehidupan umat Islam. Yaitu terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan di akhir hayatnya. Salah satu sebab dari terbunuhnya Utsman bin Affan RA adalah dugaan atau tuduhan beliau melakukan KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) melalui informasi yang beredar.
“Informasi seperti itu (hoax, red) mampu menggerakkan seseorang untuk membunuh pemimpinnya pada saat itu,” paparnya.
Selain Ustman, Ia mencontohkan Ali bin Abi Thalib yang terbunuh karena terdapat informasi yang simpang siur (hoax) tentang dirinya.
“Betapa besarnya fitnah bertebaran di tengah masyarakat dan menimbulkan friksi yang sangat hebat sehingga terbunuh Ali bin Abi Thalib,” tambah politisi PPP ini.
Lebih lanjut, Lukman mencontohkan Imam Hadits, Imam Bukhari dapat mentransformasi hadist dari jalur perawi yang terbaik. “Beliau mempelajari betul integritas, track record, marwah, dan keseharian para perawi hadits Sehingga menghasilkan hadits yang shahih dari sanad yang tsiqoh,” lanjutnya.
Terakhir, ia tidak mengajak semua orang untuk menjadi Imam Bukhari. Tetapi bagaimana seseorang dapat memverifikasi dan melakukan klarifikasi terhadap informasi yang berkembang. I
Reporter : Ahmad Zuhdi