Memahami jenis-jenis obat mata dan cara menggunakannya, dapat membantu penyembuhan dari gangguan mata yang dialami.
Wartapilihan.com, Jakarta – Masing-masing jenis obat mata mempunyai fungsi dan tata cara penggunaan yang berbeda, maka dari itu, penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan agar obat mata dapat bekerja secara maksimal. Hal tersebut disampaikan dr. Allert Noya, dokter dari alodokter.
Ia mengatakan, setidaknya ada tiga jenis obat mata yang umum digunakan, yaitu obat tetes mata antihistamin dan air mata buatan, cairan pencuci mata dan salep mata.
“Tetes mata ada yang tidak memiliki kandungan obat. Tetes mata ini hanya berupa cairan sebagai pengganti air mata yang berfungsi untuk melembapkan mata yang kering, disebut dengan artificial tears.
Selain air mata buatan (artificial tears), ada beberapa jenis obat tetes mata lain, yaitu yang berisi zat-zat tertentu, seperti antihistamin, antiradang, dekongestan mata, dan antibiotic,” tutur Noya, berdasarkan laman alodokter.com, Senin, (13/8/2018).
Obat tetes mata, kata dia, biasanya perlu diaplikasikan berulang-ulang. Obat tetes mata akan diserap melalui kornea mata dan juga selaput lendir (mukosa) konjungtiva.
Maka dari itu, dia menyarankan agar mencuci tangan sebelum dan sesudah memakai obat tetes mata, mengocok kemasan, dan tarik perlahan kelopak mata bagian bawah.
“Teteskan pada mata sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan dan tutup mata selama 1-2 menit, dan tekan lembut bagian saluran air mata di dekat hidung setidaknya selama satu menit untuk meminimalkan penyerapan sistemik,” jelas dia.
Pencuci mata pada dasarnya berfungsi sebagai pembersih atau pembilas mata. Manusia bisa menggunakan cairan ini ketika mata masuk benda asing. Pencuci mata yang tersedia dalam bentuk cairan pencuci dan tetes ini biasanya berisi cairan saline atau NaCl 0,9%. Dapat pula mengandung asam borat yang digabungkan dengan natrium fosfat, natrium hidroksida, atau natrium borat untuk menjaga kadar keasaman yang tepat.
“Untuk menggunakan cairan saline sebagai cairan pencuci mata terbilang mudah. Sama halnya dengan penggunaan obat tetes mata umumnya, Anda hanya perlu meneteskan cairan saline 1-2 tetes ke mata yang kelilipan.
Setelah tetesan saline mengenai mata, kemudian berkedip beberapa kali agar cairan saline dapat membersihkan mata dari benda asing yang mengganggu,” tegasnya.
Selain meneteskan cairan saline dari botol kecilnya, dia menyarankan agar menerapkan cara lain yaitu menggunakan wadah cangkir kecil sesuai dengan ukuran area mata, sebagai tempat membersihkan mata.
“Caranya juga mudah, tuangkan cairan saline ke wadah cangkir hingga penuh. Lalu buka mata dan dekatkan mata yang kelilipan atau terkena iritasi ke cangkir yang berisikan cairan saline itu tadi, kemudian perlahan gerakan mata ke segala arah dalam cairan saline,” terangnya.
Sementara itu, dalam menggunakan salep mata, pada dasarnya ia berfungsi untuk melumasi mata dan terbuat dari bahan yang hampir sama dengan petroleum jelly dan bukan berbasis air. Namun, umumnya salep mata mengandung antibiotik, dan harus dibeli dengan resep dokter.
“Obat mata dalam bentuk salep dapat bertahan lebih lama di dalam mata, sehingga tidak perlu terlalu sering digunakan. Tidak lama setelah penggunaan, biasanya pandangan mata menjadi buram. Oleh karena itu, lebih disarankan untuk digunakan sesaat sebelum tidur di malam hari,” kata Noya.
Bagi pengguna lensa kontak, ia menyarankan agar menghindari memakai obat mata saat lensa kontak sedang dikenakan. “Sebaiknya lepas dahulu lensa kontak sebelum Anda mengaplikasikan obat mata, apa pun jenisnya,” pungkas dia.
Eveline Ramadhini