Layaknya ketika shalat ied tiba, orang-orang memenuhi sudut demi sudut mesjid Nurussalam, di bilangan Beji, Depok, Jawa Barat. Mereka berbondong-bondong menshalati seorang jenazah yang sangat besar jasanya bagi masyarakat, sang guru yang selalu melekat di hati umatnya, Ustadz Hilman Rosyad.
Wartapilihan.com, Depok – Pagi itu, beredar pesan berantai di media sosial tentang meninggalnya lelaki kelahiran tahun 1969 ini. Orang yang pernah berkarir sebagai politikus DPR ini telah berdakwah sejak dulu, sering menjadi penceramah dan konsultan syariah keluarga, serta banyak menguasai bidang akidah, hadits dan tafsir.
Semua orang kaget, semua orang sedih, tak terkecuali penulis. Meski bukan bagian dari sahabat Tarbiyah, namun penulis merasakan kehilangan salah satu ulama terbaik di Indonesia. Lelaki empat anak ini dikabarkan berpulang disebabkan penyakit jantung yang telah lama dideritanya.
Kendati sakit, ia disaksikan oleh para sahabatnya sebagai orang yang sangat berdedikasi pada isu keumatan dan keilmuan.
“Sakit yang diderita tidak membuat guru kami; Ustadz Hilman Rosyad Syihab, Lc rahimahullahu berhenti berdakwah dan bekerja. Beliau masih sibuk dengan jadwal kajian yang padat dimasjid dan perkantoran. Juga memotivasi kader dakwah di Indonesia dan negara tetangga,” tutur salah satu muridnya, Muhammad Syukron Muchtar, di akun Facebook pribadinya, Ahad, (14/1/2018).
Kebaikannya juga disaksikan oleh Arham bin Ahmad Yasin, penulis buku ‘Panduan Tahsin Tilawah Qur’an’. Ia menyampaikan, tak terhitung kenangan dan pelajaran yang dia dapatkan selama berinteraksi bersamanya. Ia merasa besarnya perhatian Hilman kepadanya walau usia terpaut jauh.
“Beliau juga yang pertama kali mendorong saya untuk menulis buku. Tidak sekedar bicara, tapi beliau langsung memberikan sejumlah dana cash untuk cetak awal sekaligus memberikan kata pengantar.
Dari buku pertama ini, kemudian menjadi inspirasi untuk melahirkan karya-karya berikutnya. Semoga semua karya-karya saya juga menjadi amal jariyah buat beliau,” tutur Arham.
Salah satu mahasiswa Universitas Indonesia yang juga merupakan Ketua SALAM UI, Fahrudin Alwi turut merasa sungguh kehilangan sosok Ustadz Hilman. Ia mengatakan, Hilman merupakan sosok guru yang santun tapi tajam dalam berpendapat.
“Ustadz Hilman adalah seorang tokoh ulama yang berpengetahuan luas, berilmu dalam, supel, ‘progresif’, kekinian dan kedisinian,” terang mahasiswa Sastra Arab FIB UI ini, kepada Warta Pilihan, Ahad, (14/1/2017).
Fahrudin mengatakan, setiap Rabu pagi ba’da subuh hingga 6.30 pagi, Hilman menjadi pembicara live Kajian Hadits di 1044 am iDream Radio yang bertempat di Pondok Al Kahfi, Beji, Depok. “Dan kebetulan saya yang mendapat jadwal untuk menjadi host di kajian itu. Alhasil, setiap pekan Allah takdirkan saya bertemu dengan Ustadz Hilman,” kenang Fahrudin.
Lelaki kelahiran Garut ini tak dapat dielakkan memberi banyak kontribusi bagi masyarakat luas. Semua kebaikannya semoga menjadi amal shaleh yang dapat dibawa kepada kehadiratNya. Semoga termasuk dalam barisan orang-orang yang khusnul khatimah. Semoga ia dibekali cahaya untuk berjalan di alam barzakh. Aamiin ya Rabbal alamiin.
Eveline Ramadhini