Perut kembung dapat disebabkan berbagai kondisi, semisal maag, masuk angin, atau kekurangan enzim.
Wartapilihan.com, Jakarta — dr. Kevin Adrian mengatakan, perut kembung bisa terjadi ketika saluran pencernaan terisi udara atau gas yang berlebih. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa nyeri, tidak nyaman, dan bisa membuat perut Anda terasa membesar.
“Perut kembung umumnya disebabkan oleh berbagai kebiasaan yang mungkin tidak sengaja Anda lakukan, antara lain makan terlalu banyak atau terlalu cepat, mengonsumsi makanan pedas dan berlemak, berbaring setelah makan, minum menggunakan sedotan,merokok, memakai gigi palsu yang longgar, atau mengunyah permen karet,” kata Kevin, berdasarkan laman alodokter.com, Kamis, (13/9/2018).
Maag dalam istilah medis disebut dispepsia atau indigestion. Kondisi ini digambarkan dengan rasa tidak nyaman atau nyeri yang terjadi secara terus-menerus atau berulang di area perut bagian atas.
“Maag bisa menyebabkan perut kembung, mual, dan muntah. Beberapa gejala maag lainnya yaitu cepat merasa kenyang saat makan padahal belum makan terlalu banyak, perih di perut atau kerongkongan, serta perut terasa dipenuhi gas atau bersendawa berlebihan,” terang dia.
Selain maag, masuk angin juga salah satu penyebab perut kembung. Masuk angin, menurut dia, sebenarnya tidak ada dalam istilah medis. Sebagian orang percaya bahwa masuk angin terjadi ketika terlalu banyak angin yang masuk ke dalam tubuh.
“Masuk angin bisa terjadi karena terlalu banyak menelan udara ketika berbicara, menelan, makan, atau tertawa, yang dalam istilah medis disebut dengan aerofagia. Kondisi ini hampir serupa dengan maag,”
Gejalanya bisa berupa sering bersendawa yakni beberapa kali dalam satu menit, perut kembung, dan nyeri perut.
Tak hanya itu, perut kembung juga bisa disebabkan oleh kekurangan enzim pencernaan. Fungsi enzim adalah untuk membantu proses pengolahan makanan menjadi partikel yang lebih kecil agar nutrisinya mudah diserap oleh tubuh.
“Saat suhu tubuh Anda meningkat atau mengalami demam, fungsi enzim pencernaan bisa kurang optimal. Selain itu, produksi dan efektivitas enzim pencernaan juga bisa terhambat jika tubuh mengalami gangguan pankreas, maupun intoleransi makanan atau minuman tertentu, misalnya intoleransi laktosa,” tukas Kevin.
“Perut kembung karena masalah pada enzim juga dapat disebabkan oleh makan terlalu banyak sehingga jumlah enzim tidak mencukupi, kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, dan stres,” tegasnya.
Cara mengatasi kembung, Kevin menyarankan agar makan tidak terlalu banyak dan terlalu cepat, serta mengunyah makanan hingga benar-benar hancur.
“Hindari terlalu sering mengunyah permen karet, makan sambil berbicara, dan minum menggunakan sedotan.Hindari makanan dan minuman yang dapat menghasilkan gas berlebih, seperti kubis, kacang-kacangan, dan minuman bersoda,” kata Kevin.
Jika tidak dapat mencerna laktosa dengan baik, ia menyarankan untuk memilih produk olahan susu yang tidak mengandung laktosa, mengonsumsi probiotik, berhenti merokok, dan jika memakai gigi palsu, gunakan yang ukurannya pas untuk menghindari udara masuk dari sela-sela gigi dan gusi.
“Selain cara di atas, Anda juga bisa mengatasi perut kembung dengan bahan alami. Misalnya, peppermint yang dipercaya bisa meredakan gangguan pencernaan, jahe untuk mengatasi maag dan kembung, kunyit yang juga dapat digunakan untuk mengatasi sakit perut dan mulas, serta enzim bromelain pada buah nanas yang mampu mengurangi keluhan perut kembung.
Jika perut kembung tidak juga mereda setelah melakukan beberapa cara di atas, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat,” pungkas dia.
Eveline Ramadhini