Wartapilihan.com – Masyarakat Islam adalah cita-cita bagi Muslim yang faham terhadap agamanya. Membentuk masyarakat Islam tidaklah mudah. Imam Hasan al Banna menyatakan bahwa sebelum terbentuk masyarakat Islam, perlu dibina dulu individu-individu Muslim yang berkualitas dan keluarga Muslim yang Islami. Itulah yang diteladankan Rasulullah sebelum terbentuk masyarakat yang mulia di Madinah.
Diantara keunggulan masyarakat Islam dibanding masyarakat lainnya adalah:
- Masyarakat Islam berlandaskan pada kerjasama dalam kebaikan dan taqwa dan menghindarkan kerjasama atas dosa dan permusuhan (Taawanuu alal birri wattaqwa walaa taawanuu alal itsmi wal udwaan)
Allah SWT berfirman :
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS al Maidah 2)
- Masyarakat Islam berlandaskan pada amar makruf nahi mungkar. Ini berbeda dengan masyarakat Barat yang tidak peduli individu atau masyarakatnya berbuat yang makruf (baik menurut Islam) atau mungkar. Maka tidak heran di Barat, individu atau masyarakatnya dibebaskan untuk minum-minuman keras, bergelimang dalam pelacuran bahkan individu yang mati karena narkoba di rumah, banyak didapati di sana. Mereka menggunakan dalil hak asasi manusia untuk membiarkan hal seperti itu terjadi. Dalam masyarakat Islam, individu-individu diajak kerjasama dalam hal yang makruf dan kerjasama mencegah kemungkaran (mungkar bermakna semua hal yang dilarang dalam Al Qur’an (dan Hadits) secara ‘pasti’.
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran 104)
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik..” (QS Ali Imran 110)
“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.” (QS Al Maidah 78)
- Masyarakat Islam mengembangkan ilmu setinggi-tingginya dan menghargai orang-orang yang berilmu.
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al Mujadilah 11)
“Dan tatkala dia cukup dewasa Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS Yusuf 22)
“Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan kamilah yang melakukannya.” (QS Al Anbiya’ 79)
“Dan setelah Musa cukup umur dan sempurna akalnya, Kami berikan kepadanya hikmah (kenabian) dan ilmu. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS al Qashash 14)
“Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. “ (QS Fathir 28)
- Masyarakat Islam bekerjasama membentuk generasi muda yang hebat
Kaum muda memegang peranan penting dalam masyarakat Islam. Para pemimpin masyarakat, memikirkan dan memberi pendidikan terbaik untuk mereka, sehingga bila suatu saat memegang kepemimpinan para pemuda itu telah siap.
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS an Nisa’ 9)
- Masyarakat mendorong kerjasama dalam dakwah dan pembentukan opini yang mengarah pada perbaikan masyarakat
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri (Muslimin).” (QS Fushilat 33)
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” (QS Fushilat 34)
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,” (QS al Hujurat 6-7).
- Masyarakat mendorong terbentuknya peradaban taqwa bukan peradaban zina
Dalam masyarakat Barat atau masyarakat sekuler, pergaulan laki-laki dan perempuan dibebaskan liar, sehingga zina terjadi dimana-mana. Aurat wanita juga dibiarkan terbuka di sembarang tempat, sehingga di televisi dan media massa lainnya pornografi merajalela. Dan akibat zina menjadikan banyak anak bayi dibunuh dan dibuang sembarang tempat (aborsi).
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.” (QS Al Isra’ 31-33).
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS Anuur 31)
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS al Ahzab 59)
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS al Baqarah 268)
“Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS an Nuur 34) |
Penulis : Dachli Hasyim