Media Asia Sentinel Sebarkan Hoax?

by
Ilustrasi massa pendukung Partai Demokrat. Foto: Istimewa.

“Sangat disayangkan sebuah media internasional, mau menjadi media fitnah untuk kepentingan pihak-pihak tertentu demi menghancurkan nama baik SBY dan partai Demokrat walau dengan cara yang kotor dan tidak bertanggung jawab,” ujar Didi.

Wartapilihan.com, Jakarta –– Media Asia Sentinel memuat tudingan bahwa ada pencucian uang senilai USD 12 miliar (sekitar 180 triliun) lewat bank-bank di luar negeri oleh pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Wakil Sekjen Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, pemberitaan dan data-data yang digunakan oleh Asia Sentinel sangat lemah dan tidak punya dasar. Apalagi dilakukan di tahun politik menuju Pilpres dan Pileg 2019.

“Maka patut diduga Asia Sentinel ini media yang menjadi alat politik pihak tertentu untuk merusak nama baik SBY dan Partai Demokrat,” kata Didi kepada Wartapilihan.com, Selasa (18/9).

“Sangat disayangkan sebuah media internasional, mau menjadi media fitnah untuk kepentingan pihak-pihak tertentu demi menghancurkan nama baik SBY dan partai Demokrat walau dengan cara yang kotor dan tidak bertanggung jawab,” imbuhnya.

Didi menjelaskan, jika investigasi Asia Sentinel benar adanya dan bukan rekayasa, tentu tidak harus menunggu waktu yang sangat lama hampir sepuluh tahun sejak Pansus Century 2009 digulirkan, paling tidak bisa langsung pada saat itu melakukan investigasi.

“Atau katakanlah paling tidak satu tahun setelah Pansus Century 2009 bergulir. Sehingga jadi penuh tanda tanya apa tujuan dan motif sesungguhnya media ini hembuskan isu jelang Pilpres dan Pileg 2019,” ujar dia.

Celakanya lagi, lanjut Didi, berita yang dibuat Asia Sentinel sangat jauh dari prinsip kode etik pers yang menjunjung tinggi etika, martabat dan kehormatan pers. Berita yang disuguhkan jelas tidak cover both side, sangat sepihak dan tendensius. Benarkah ini media internasional yang patut dipercaya atau hanya sekadar media pesanan penebar hoax?

“Yang mengherankannya lagi beberapa media di tanah air, tiba-tiba ikut menggoreng-goreng. Sehingga secara kasat mata sulit dikatakan kalau mereka juga benar-benar netral dan tidak membawa kepentingan politik pihak tertentu. Ironisnya, kasus BLBI yang skalanya jauh lebih besar seolah-olah mereka tutup mata dan membiarkan,” sesalnya.

Menurut dia, patut diduga ada kepentingan politik dibalik berita yang terus diangkat secara massif. “Publik silahkan cek hasil pansus Bank Century. Jelas dan tegas tidak ada sepeserpun dana yang masuk ke Partai Demokrat dan kader Demokrat. Kebetulan saya bagian dari saksi sejarah yang duduk di tim pengawas Century tahun 2010-2014,” terangnya.

Apalagi isu hoax 18 Miliar US Dollar. Itu tidak pernah ia dengar sama sekali selama berada di Timwas Century. Menurutnya, John Berthelsen sebagai editor Asia Sentinel tersebut tidak lain untuk mencemarkan nama SBY dan Partai Demokrat yang hendak mengikuti kontestasi Pilpres dan Pemilu Legislatif 2019.

“Jika isi gugatan Weston Capital itu benar dan memang niatnya bukan untuk mencemarkan nama baik SBY, maka kami persilakan gugatan ini diajukan di Indonesia. Dan kami siap menghadapinya. Karena kami yakin sepenuhnya tuduhan itu tidak benar dengan menuduh Century Bank SBY dan SBY mencuci uang US$12 Billion,” tegasnya.

Karena itu, ungkap Didi, Partai Demokrat akan mengajukan gugatan terhadap Asia Sentinel dan penulisnya John Berthelsen. Dan bagi pihak-pihak di Indonesia yang juga ikut “menggoreng” dan menyebarluaskan berita yang tidak benar.

“Jika investigasi anda (John berthelson) benar dan bukan hoax, datanglah segera ke Jakarta. Pertanggungjawabkan berita yang anda buat secara ksatria. Jangan beraninya hanya bisa menyerang dan tebarkan hoax dari tempat jauh,” tandas Didi.

“Saya yakin pemerintahan Jokowi tidak akan pernah mengangkat Menteri Keuangan Sri Muliani Indrawati, pihak yang paling mengetahui Bail Out Bank Century. Andai tuduhan Asia Sentinel itu benar adanya,” pungkasnya.

Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *