Wartapilihan.com, Garut – Kegiatan Tabligh Akbar yang semula digelar di alun-alun Garut, tetap dilaksanakan meskipun di tempat berbeda. Ribuan kaum muslimin sejak pukul 06.00 sudah bergerak dari Masjid Raya Agung untuk longmarch ke alun-alun dan lapangan Kerkhof.
Tabligh Akbar di Garut memang sering dilaksanakan dengan mendatangkan asatidz dari GNPF-Ulama. Diantaranya Habib Riziq Shihab, Ustaz Bachtiar Nasir, Ustaz Zaitun Rasmin, KH. Muhammad Al Khaththath, Bernard Abdul Jabbar, dan Usamah Hisyam.
Namun, Tabligh Akbar kali ini yang diisi oleh Ustaz Bachtiar Nasir dan KH Ahmad Shabri Lubis sebelumnya mendapat penolakan dari PCNU (Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama) Kota Garut.
“Jadi ada NU struktural, ada NU kultural. Yang menolak itu NU struktural,” ujar seorang lelaki di area Tabligh Akbar yang enggan disebutkan namanya.
Lebih lanjut, kata dia, mayoritas jamaah Tabligh Akbar justru merupakan NU kultural (nahdiyyin, sebutan jamaah NU) yang mengikuti Tabligh Akbar hingga selesai. Bahkan, menjadi tuan rumah dan mengikuti Aksi Bela Islam (ABI) secara berkesinambungan di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Kalau NU struktural garis koordinasinya ke pusat (Pengurus Besar) langsung. Di Garut sendiri NU banyak, Muhammadiyah banyak, Persis juga banyak,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Ustaz Bachtiar Nasir turut menyandungkan shalawat dan pujian-pujian yang biasa dibacakan oleh Nahdiyyin di atas panggung dan diikuti jamaah Tabligh Akbar sambil diiringi hadrah (semacam rebana).
Acara berlangsung hingga pukul 11.25. Peserta Tabligh Akbar membubarkan diri dengan tertib kembali ke tempat masing-masing.